Sunday, February 8, 2015

Bob Sadino : Belajar Jadi 'Goblog' untuk Sukses



Tahukah Anda Bob Sadino? Siapa yang tidak kenal pengusaha nyentrik satu ini dengan gayanya yang khas selalu mengenakan kemeja berlengan pendek yang dipasangkan dengan celana pendek selutut? Ya, dialah Bob Sadino atau yang akrab disapa dengan sebutan Om Bob. Kini, dia semakin dikenal oleh masyarakat setelah membintangi iklan produk penambah energi dengan slogannya yang khas Orang pintar kalah sama orang bejo.

Profil Bob Sadino yang Sangat Menginspirasi 

Pengusaha yang bergerak di bidang pangan dan peternakan ini sepertinya sudah berhasil menginspirasi banyak orang dalam bekerja dan berkarya. Kisah hidupnya yang menarik untuk disimak membuat begitu banyak orang ingin mempelajari dan mengambil hikmah serta inspirasi dari Bob Sadino, pengusaha sukses yang nyentrik.

Latar Belakang Hidup Bob Sadino 

Siapakah sebetulnya Bob Sadino itu? Bob Sadino terlahir di kampung halamannya di Lampung pada tanggal 9 Maret 1933 dan merupakan anak terakhir atau bungsu dari 5 orang bersaudara. Bob kecil terlahir dari sebuah keluarga yang berkecukupan hingga akhirnya orangtuanya mewariskan seluruh harta kekayaannya kepada Bob yang kala itu masih belia, berusia 19 tahun. Saudaranya yang lain diangap sudah hidup mapan dan berkecukupan, sehingga hanya Bob yang menikmati harta warisan orangtuanya.

Saat itu, karena harta warisan yang ditinggalkan keluarga cukup banyak, Bob muda malah asyik menghabiskan sebagian dari hartanya untuk melakukan perjalanan keliling dunia. Berbagai negara Eropa ia singgahi, termasuk Belanda dan akhirnya menetap di sana selama 9 tahun. Ia bekerja di Amsterdam dan Hamburg pada perusahaan Djakarta Lylod. Hingga akhirnya ia pun bertemu dengan wanita yang kini menjadi istrinya, yakni Soelami Soejoed.

Lama di negeri orang ternyata tidak membuat Bob lupa akan tanah airnya. Bob memutuskan untuk pulang kampung pada 1967 bersama keluarganya. Ketika sudah sampai di tanah air, ia pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan ingin memulai bisnis yang dijalankannya sendiri.

Hal pertama yang dilakukannya adalah dengan memulai usaha rental mobil. Saat ia pulang dari Belanda, ia membawa 2 mobil Mercedes Benz yang dimilikinya. Satu mobil ia jual untuk membeli tanah dan satu mobil lagi ia gunakan untuk usaha rental mobilnya. Usahanya tidak berjalan dengan begitu mulus. Suatu ketika, mobilnya rusak parah dan harus diperbaiki. Namun sayang, biaya perbaikan yang mahal membuat Bob tidak mampu memperbaiki mobilnya yang rusak.

Merasa tidak berhasil di usaha sewa mobil, Bob memutuskan untuk beralih profesi menjadi tukang batu. Gajinya yang sangat kecil membuat Bob hampir depresi. Bagaimana tidak, ia hanya mendapatkan upah harian sebesar Rp100 selama menjadi tukang batu, sementara ia mempunyai tanggungan keluarga. Tentu hal itu membuat Bob merasa tertekan dan frustasi.

Hingga suatu hari, Bob bertemu dengan temannya yang menyarankan agar ia merawat ayam agar Bob tidak merasa depresi. Bob terlihat tertarik dan ingin mencobanya. Saat itulah, jiwa wirausahanya mulai muncul. Tidak disangka, saat memelihara ayam itulah, Bob justru mendapatkan suntikan semangat untuk terus melanjutkan hidupnya.

Ia berpikir, ayam yang lemah dan tidak dikaruniai akal oleh Tuhan bisa berjuang untuk hidup, kenapa ia sebagai manusia yang mempunyai akal tidak bisa? Maka saat itulah, ia pun kembali bersemangat dalam menjalani hidupnya dan aktivitas barunya merawat dan memelihara ayam-ayam.

Ayam yang diternakkan rupanya sudah mulai menunjukkan hasil. Ayam-ayam ternaknya sudah menghasilkan beberapa kilogram telur setiap harinya. Semakin hari, semakin banyak pembeli yang berlangganan untuk membeli telur dari peternakan Bob. Pembelinya tidak hanya penduduk lokal, tetapi juga warga Asing yang kebetulan tinggal di daerah sekitar rumahnya.

Hal ini juga memberikan dampak positif bagi Bob dan istri. Kebiasaan melayani pembeli asing membuat mereka terpacu untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan, sehingga hal itu membuat mereka menjadi lancar dan fasih dalam berbahasa Inggris.

Jangan dikira usahanya berjalan mulus selancar jalan tol, karena Bob dan istri juga mengalami hambatan dalam usahanya. Seringkali mereka dimaki dan diprotes oleh pelanggan, namun karena jiwa wirausahanya sudah mulai berkembang, hal itu tidak membuat semangat Bob menjadi kendur. Justru hal itu menjadi pacuan untuk melakukan introspeksi dan perbaikan pelayanan agar menjadi lebih baik.

Tidak hanya itu, kepribadian Bob pun sedikit demi sedikit mengalami perubahan menjadi lebih baik. Bob yang biasanya masih bergaya feodal, lambat laun menjadi lebih ramah dan sederhana. Setelan kemeja dan celana pendek menjadi cirri khas nya yang menunjukkan betapa ia sederhana di tengah kesuksesannya.

Bisnis Bob Sadino

Seiring dengan usahanya yang terus berkembang, Bob pun berhasil memiliki pasar swalayan Kem Chicks. Tidak hanya berpuas diri di sana, Bob terus melebarkan segmen usahanya. Ia pun mulai merambah ke sektor agribisnis, terutama di bidang hortikultura. Untuk mendukung usahanya itu, ia melibatkan para petani di berbagai daerah untuk diajak bekerja sama.

Pria yang memiliki nama asli Bambang Mustaro Sadino ini selalu mengedepankan pelayanan yang prima dalam melayani para pelanggannnya. Kunci suksesnya yang lain adalah pantang menyerah meskipun dalam prosesnya ia selalu banyak menghadapi hambatan berupa makian atau kerugian materil. Itu semua menjadi pemacu semangatnya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.

Kini, usaha dan kerja kerasnya bersama istri tercinta sudah membuahkan hasil. Bob sadino memiliki banyak usaha, di antaranya PT Kem Foods sebagai usaha pabrikan sosis dan daging, kemudian PT Kem Farm sebagai usaha agrobisnis, dan tentunya supermarketnya yang terus berkembang, yakni Kem Chick.

Semangat Wirausaha Bob Sadino 

Kini, sudah tidak diragukan lagi kapasitas Bob Sadino sebagai wirausahawan yang sukses dan berhasil di bidang yang digelutinya. Berbagai tantangan dan hambatan tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bergerak maju dan berkembang. Perjalanan bisnis yang tidak selalu mulus membuat Bob terus belajar dan mengembangkan diri.

Menurut Bob, dalam berbisnis tidak selalu uang dijadikan sebagai hal yang utama, karena ada hal lain yang lebih penting untuk bisa menunjang keberhasilan suatu usaha, yakni komitmen, kemauan yang kuat, berani mencari, dan menangkap peluang yang ada. Jika itu semua dilakukan, pasti keberhasilan akan diraih.

Tidak disangka, 50 ekor ayam yang diberikan oleh temannya saat ia hampir terpuruk dulu membuat ia bisa meraih kesuksesan seperti saat ini. Mentalitasnya yang kuat untuk tidak takut mencoba hal baru membuat ia berhasil menemukan gerbang kesuksesannya. Bob juga tidak takut mencoba hal yang baru kala itu. Ia menangkap peluang masih sedikitnya pengusaha yang menggarap usaha ayam negeri dan telurnya karena saat itu masyarakat lebih akrab dengan ayam kampung.

Kemampuannya untuk menangkap dan memanfaatkan peluang yang ada bisa menghantarkannya kepada kesuksesan seperti saat ini. Pengusaha nyentrik ini kini sudah menjadi ikon wirausahawan Indonesia. Ia juga tidak pernah lelah untuk membagikan pengalamannya dan menyemangati kaum muda Indonesia untuk tidak takut berwirausaha, terutama dalam bidang pertanian dan petenakan. Menurutnya, Indonesia sudah dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, sehingga sudah sepatutnya bisa dikelola dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Nasihatnya tentang semangat wirausaha tidak hanya isapan jempol belaka, karena semua sudah ia buktikan sendiri. Ia mengalami masa yang panjang dan penuh dengan tantangan, memulai usahanya dari bawah, tetapi akhirnya berhasil mendapatkan kesuksesan.

BIOGRAFI
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Sumber dari :
 http://www.tabloidwirausaha.com/2014...r-ala-bob.html
Bob Sadino : Belajar Jadi 'Goblog' untuk Sukses
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.