Friday, October 30, 2015

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Pada Era milenium tahun 2000-an ini isu tentang pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi prioritas utama kampanye global dan nasional suatu negara untuk mengeremnya atau bahkan menanggulanginya, karena pada saat ini pemanasan Global telah memicu banyak terjadinya perubahan iklim yang berdampak besar pada masalah pertanian dan terjadinya bencana alam yang sangat mengerikan, untuk itu sebelum kita ingin menanggulangi atau bahkan mengerem terjadinya pemanasan global kita harus tahu apa definisi pemanansan global serta penyebabnya 

Apakah pemanasan global dan perubahan iklim itu?

Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Sedangkan Perubahan Iklim adalah suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastis, dan sebagainya.

Apa itu Gas Rumah Kaca?


Atmosfer bumi terdiri dari bermacam –macam gas seperti nitrogen (N2) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO2) 0,3%, argon (Ar) 1%, dan sisanya unsur gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen (H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe), krypton (Kr), radon (Rn), metana, dan ditambah unsur uap air dalam jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan ketinggian tempat , gas- gas ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Diantara gas-gas penyusun atmosfer tadi terdapat Kelompok gas yang memiliki menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat yang dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu makhluk hidup yang ada di dalamnya dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Seperti hal itu juga, Bumi memerlukan gas-gas tersebut untuk menyimpan panas matahari agar bumi tetap hangat sehingga makhluk hidup yang ada didalamnya dapat tinggal serta tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanpa keberadaan gas rumah kaca tersebut, suhu bumi akan menjadi sangat dingin sehingga sulit untuk ditinggali. Sebagai perbandinganya adalah, Planet Mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.

Penyumbang terbesar pemanasan global yang terjadi saat ini adalah Gas Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan dari sektor pertanian dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Dinitrogen Oksida (N2O) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 72 kali dari molekul CO2. Molekul N2O bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 296 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. 



Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.