Sunday, October 25, 2015

Republik Federasi Rusia, Beruang Merah Raksasa yang Bangkit Lagi

Rusia Kuno
Sejarah bangsa Russia dimulai sejak jaman purba, ketika nenek moyang orang-orang, Bangsa Slavia, muncul di Eropa. Di wilayah Rusia, fosil manusia purba (homo sapiens) ditemukan yang usianya diperkirakan 45-35 ribu tahun SM. Terbentuknya Negara Rusia diawali dengan munculnya konflik antar bangsa Slavia yang tinggal di utara sekitar kota Novgorod yang untuk saling berebut kekuasaan, untuk mengakhiri konflik tersebut, mereka meminta bantuan tetangganya di utara, yaitu Bangsa Skandinavia (Varangian). Lalu pada tahun 862 M Bangsa Skandivania yang dipimpin oleh Pangeran Rurik menyebrangi Laut Baltik untuk tiba di Kota  Novgorod dan membentuk pemerintahan disana untuk menjadi pemegang kekuasaan terhadap orang-orang Rusia, dan sejak itulah dimulailah sejarah awal Negara Rusia  

Penerus Pangeran Rurik, adalah Pangeran Oleg yang berhasil meluaskan wilayahnya ke utara termasuk menguasai Kiev, Lalu Pusat pemerintahan dipindahkan Pada awal abad X Bangsa Slavia yang sebelumnya terpisah-pisah, seperti Novgorod, Kiev dan lainnya berhasil dipersatukan di bawah pemerintahan Pangeran Oleg dan pemerintahanya dikenal dengan nama Kiev Rusia.

Pada tahun 989 Vladimir I berhasil meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta menetapkan ajaran Kristen Ortodoks sebagai agama resmi Negara. Pemerintahan Kiev Rus berkembang baik di bidang ekonomi, perdagangan dan hubungan dengan pemerintahan-pemerintahan yang ada di Eropa Barat dan lainnya. Selain itu berkembang pula bidang pendidikan, antara lain munculnya tulisan bangsa Slavia akibat pengaruh masuknya agama Kristen Orthodoks. Huruf tulisan Slavia tersebut diciptakan oleh dua orang pendeta bersaudara, Kiril dan Mefodiy yang disebut “Cyrillic”.

Pada masa pemerintahan Yaroslav Mudry (Yaroslav the Wise), Kiev Rus menjadi salah satu pemerintahan yang besar dan kota Kiev menjadi salah satu pusat kebudayaan terpenting di Eropa. Kemudian pada masa pemerintahan Vladimir Monomakh, cucu Yaroslav Mudry, Kiev Rus mengembangkan hubungan dengan Barat. Akan tetapi, setelah kematian Vladimir Monomakh mulai terjadi perebutan kekuasaan di antara anak-anak dan cucu-cucunya sehingga Kiev Rus terpecah-pecah dan runtuh. Selanjutnya, Kerajaan Kiev Rus berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Selanjutnya bangsa Mongol berhasil dikalahkan oleh Rusia dibawah pimpinan Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV, Ia berhasil menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia.  Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh keturunanya hingga Dinasti Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar pada tahun 1613. Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir.

Pada tahun 1917 kekuasaan monarki runtuh akibat Gerakan Revolusi Februari dan Kaisar Nikolai II diminta turun tahta dan pemerintahan beralih kepada pemerintahan sementara (Gregorian) Tanggal 1 September 1917 berdasarkan dekrit Kepala Pemerintahan Sementara, Aleksander Kerensky, Bentuk Pemerintahan Rusia beralih menjadi Republik Rusia.

Uni Soviet
Setelah Gerakan Revolusi Februari 1917, Pemerintahan Republik Rusia sementara yang terbentuk ternyata tidak dapat menghentikan berbagai kekacauan yang menyebar di Rusia. Akibatnya pada 25 Oktober 1917, Partai Bolshevik (Partai Pekerja Sosial Demokrasi Rusia/RSDRP) dibawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin melakukan kudeta, lalu mengumumkan berdirinya Republik Soviet Rusia . Peristiwa ini dikenal dengan sebuta Revolusi Bolshevik

Pada malam tanggal 16 ke tanggal 17 Juli 1918 seluruh Keluarga Tsar di eksekusi mati di Yekaterinburg .Pada tahun 1918-1922 terjadi perang saudara antara penentang kaum Bolshevik (putih) dan pendukung kaum Bolshevik (merah). Tanggal 30 Desember 1922 Rusia bersama Ukraina dan Belarusia dan Federasi wilayah Kaukasue membentuk Uni Republik Sosialis Uni Soviet atau lebih dikenal dengan nama Uni Soviet.

Setelah kematian Lenin tahun 1924, pemerintahan dilanjutkan oleh Joseph Stalin. Tahun 1929-1939 terjadi periode industrialisasi. Tahun 1939-1940 sebagai akibat dari serangkaian aksi politik dan peperangan, beberapa wilayah lainnya bergabung ke Uni Soviet, seperti Belarusia barat, Ukraina barat, Moldova, Karelia, barat, dan negra-negara kawasan Baltik (Latvia, Lithuania dan Lithuania) Wilayah-wilayah tersebut pada zaman dahulu sebelumnya pernah menjadi bagian Rusia. Pada tahun 1941 Uni Soviet melakukan agresi terhadap Finlandia karena konflik perbatasan, akibatnya, mereka  dikeluarkan dari Liga Bangsa-Bangsa.

Tanggal 22 Juni 1941 terjadi perang melawan Jerman. Jerman dan sekutunya berhasil menguasai banyak wilayah di Eropa Timur dan hamper saja menguasai Moskow, namun pada Bulan Agustus 1944 terjadi titik balik perang Pasukan Jerman yang masih berada di Leningrad terjebak oleh musim salju, lalu pasukan Uni Soviet yang sudah terbiasa cuaca salju melakukan serangan balik cepat sehingga dapat mengalahkan Jerman pada 7 bulan Mei 1945. Setiap tanggal 7 Mei Rusia memperingati sebagai Hari Kemenangan atas Jerman pada PD II.


Pertengahan abad XX terjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet bersama Sekutunya dengan Blok Barat pimpinan Amerika Serikat bersama sekutunya. Mereka juga membentuk aliansi militer yang tangguh yaitu Soviet membentuk  Pakta Warsawa dan Amerika Serikat dengan NATO nya. Sebagian besar anggaran negara baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat diperuntukan kebutuhan persaingan persenjataan.

Republik Federasi Rusia
Pada tahun 1985 Uni Soviet dibawah pimpinan Mikhail Gorbachev yang menggagas Reformasi dengan dua platform besarnya Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (Restukturisasi) . Akan tetapi reformasi politik tersebut menyebabkan krisis yang mendalam dan kehancuran Uni Soviet. Negara-negara bagian Uni Soviet meminta memisahkan diri kepada pemerintah pusat untuk menjadi negara berdaulat. Pada tangal 12 Juni 1990 Kongres Wakil Rakyat SRusia memutuskan Deklarasi pemerintahan berdaulat Republik Rusia.
Pada tanggal 18 Agustus 1991 pihak konservatif Uni Soviet bersama militer melakukan upaya penyelamatan pemerintahan Soviet atau semacam kudeta dibawah pimpinan Komisi Pemerintah Keadaan Darurat (GKCP) Uni Soviet. Tujuanya yaitu mengasingkan Mikhail Gorbachev dari pemerintahan, pembatasan pembentukan demokratisasi dan pencegahan runtuhnya negara.  Akan tetapi tanggal 21 Agustus terjadi aksi massa besarbesaran, yang membuat Aksi GKCP mengalami kegagalan dan membuat mereka menarik semua pasukan militer dari Moskow

Runtuhnya Uni Soviet
Kemudian negara-negara bagian Soviet menyatakan kedaulatannya dan keluar dari Uni Soviet. Namun Tanggal 8 Desember 1991 Perdana Menteri Rusia, Ukraina dan Belarusia menandatangani persetujuan pembentukan Persemakmuran Negara-negara Merdeka (Commonwealth of Independent States/CIS). Pada tanggal 25 Desember 1991 di Kremlin (Moskow) Perdana Menteri Mikhail Gorbachev mengundurkan diri diirringi penurunan dan penggantian secara simbolis bendera Uni Soviet dengan bendera tiga warna Rusia. Peristiwa ini dikenal sebagau Keruntuhan Uni Soviet

Perkembangan Rusia Modern
Setelah Runtuhnya Uni Soviet, pemerintahan Federasi Rusia dipimpin oleh Presiden Boris Yeltsin sejak tahun 1991. Pembangunan politik Rusia saat itu diiringi dengan reformasi ekonomi. Akan tetapi hal ini tidak membawa perkembangan pembangunan perekonomian Rusia yang berarti. Pada awal tahun 1990-an sebagian besar perusahaan diprivatisasi. Namun ebijakan ini tidak dapat membantu menutupi utang negara yang jumlahnya sangat besar. Pada bulan Agustus 1998 terjadi kemerosotan nilai mata uang Rusia, Rubel tehadap mata uang utama dunia. Devaluasi tahun 1998 sangat menyulitkan kehidupan rakyat Rusia. Mulai tahun 1999 perekonomian Rusia mulai bangkit kembali.

Pada 31 Desember 1999, Presiden Boris Yeltsin mengundurkan diri dan digantikan oleh Pejabat Sementara sekaligus Perdana Menteri Vladimir Putin. Pada pemilihan presiden tanggal 26 Maret 2000 Vladimir Putin terpilih sebagai Presiden Republik Federasi Rusia dengan perolehan suara 52.94% pemilih. Putin berupaya mengembalikan Rusia sebagai negara kuat dan berpengaruh di dunia. Pada tahun 2000-an pemerintah melakukan serangkaian reformasi  sosial dan ekonomi, seperti perpajakan, pertanahan, dana pensiun, perbankan, ketenagakerjaan, energi listrik dan transportasi kereta api. Pada saat itu, dalam ekonomi Rusia terjadi kestabilan anggaran negara, pertumbuhan GDP, pertumbuhan produksi industri dan pertanian, pembangunan, pendapatan penduduk yang nyata dan juga penurunan inflasi.

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat, pada bulan September 2005 dicanangkan “Program Nasional” yang dititikberatkan pada sektor kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian. Pada tahun 2000-2008 pertumbuhan ekonomi Rusia rata-rata mencapai 7% per tahunya sebagai hasil dari reformasi yang dilakukan, kestabilan politik dan keamanan juga diupayakan untuk menjaga kestabilan pertumbuhna ekonomi Rusia. Sejak menjabat sebagai Presiden, Putin berusaha memperkuat pemerintahan pusat atau federal dan melakukan nasionalisasi sejumlah perusahaan. Hal ini untuk memperbesar pengaruh pemerintah pusat dan menghindari perpecahan Rusia.

Vladimir Putin dan Kembalinya Kejayaan Rusia
Dibawah kekuasaan Putin sejak tahun 2000 Rusia tumbuh kembali menjadi kekuatan Ekonomi, sosial dan politi yang disegani dunia, namun bagi Putin itu tidak cukup dia juga bertekad mengembalikan kejayaan Rusia seperti masa Uni Soviet dahulu kala untuk menjadi Negara Adi kuasa (Super Power), Langkah awalnya untuk mencapai cita-citanya terganjal oleh konstitusi Rusia yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode, Putin yang ingin berkuasa kembali di Rusia setelah menjabat sebagai Presiden selama dua periode (2000-2004 dan 2004-2008) mengajukan orang dekatnya, Dmitry Medvedev untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 2008. Akhirnya Dimitri Medvedev memenangkan Pemilu sehingga mengantarkan Medvedev sebagai Presiden, lalu dia menunjuk Putin sebagai Perdana Menteri. Pada masa pemerintahan Medvedev ini diadakan amandemen terhadap Konstitusi untuk menghapus masa jabatan presiden yang hanya dibatasi selama dua perode serta menambah masa jabatan Presiden yang sebelumnya hanya empat tahun menjadi enam tahun . Lalu Pada Pemilu 2012, Putin kembali bertarung dalam Pemilihan Presiden dan terpilih sebagai presiden serta melakukan ‘ukir kekuasaan’ menunjuk Dimitri Medvedev sebagai Perdana Menteri

Berbagai tindakan Vladimir Putin untuk membuat Rusia merebut kembali statusnya sebagai Negara Adi Kuasa antara lain mengambil sikap pandangan dan kebijakan politik yang sering bertolak belakang dengan negara Barat yang dimotori Amerika Serikat. Seperti menentang Invasi atas Irak pada tahun 2003, Penolakan pemberlakukan sanksi terhadap Iran yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta melancarkan ancaman keras terhadap rencana pembangunan sistem pertahanan misil Eropa yang dikhawatirkan akan mengancam Rusia. Selain itu Putin juga aktif menjalin kemitraan dengan sejumlah negara yang memusuhi Amerika Serikat seperti halnya Kuba dan Venezuela, Iran dan Suriah, Pada Maret 2014 Ukraina, Negara Tetangga Rusia di sebelah barat itu berencana menjadi Negara NATO, atas rencana tindakan Ukraina tersebut, Rusia mengeluarkan ancaman dan protes keras karena Ukraina adalah daerah Buffer (Penyangga) antara Rusia dan Eropa, sehingga jika nantinya Ukraina menjadi anggota NATO maka akan mengancam jalur akses antara Rusia dan Eropa jika suatu saat terjadi Perang, Namun Ukraian tetap bersikeras dengan rencana tersebut, rakyat Ukraina pun menggulingkan Presiden-nya karena Pro-Rusia, menyikapi hal tersebut Rusia yang merasa terancam melakukan serangkaiaan tindakan memutus pasokan gas ke Ukraina dan Eropa Mencaplok Wilayah Krimea  serta mendukung Gerilyawan sparatis Anti-Ukraina di Ukraina Selatan dan Timur. Serangkaian tindakan Rusia tersebut membuatnya dikeluarkan dari keanggotaan G-8 pada serta mendapat embargo sangsi dari Uni Eropa pada Tahun 2014 dan yang terbaru pada awal Oktober 2015 ini ikut terlibat aktif dalam konflik Suriah dengan mendukung pemerintahan Bashar Ashad melawan pembrontak Suriah yang didukung Amerika Serikat . Seringkaian sangsi ekonomi itu tak dapat menghentikan Aksi Rusia ini kian meneguhkan Posisi Rusia Sebagai Salah satu kekuatan ekonomi, Politik dan Milter berpengaruh di Dunia serta Amerika Serikat bersama sekutunya tak berdaya melawan aksi Rusia.
Republik Federasi Rusia, Beruang Merah Raksasa yang Bangkit Lagi
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.