Sunday, November 1, 2015

Ahok, Tionghoa Pertama Penguasa Jakarta


Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa dengan nama Ahok merupakan politisi asal Belitung yang juga merupakan Gubernur Jakarta karena “ kecelakaan” setelah pasanganya pada Pilkada Jakarta 2012 lalu, Joko Widodo dilantik menjadi Presiden. Sebelumnya, Ahok pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

Ahok lahir di Belitung pada tanggal 29 Juni 1966, merupakan anak pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama (ayah) dan Buniarti Ningsing (ibu) yang merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Bersama ketiga adiknya, Ahok menghabiskan masa kecilnya di Desa gantung, Belitung Timur, sampai tamat sekolah menengah pertama.Kemudian Ahok pindah hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya.

Di Jakarta, Ahok mengambil Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Mineral di Universitas Trisakti. Setelah mendapatkan gelar Insinyur Geologin pada tahun 1989, Ahok kembali ke kekampung halamannya dan mendirikan sebuah CV Panda yang bergerak pada bidang kontraktor pertambangan Timah.

Dua tahun setelah itu, Ahok melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya. Setelah mendapatkan gelar tersebut, dia kemudian bekerja di PT Simaxindo Primadaya sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.

Dengan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya bekerjanya, Ahok kemudian mendirikan PT Nurindra Ekapersada, yang merupakan awal perjalanan dari Gravel Pack Sand (GPS). Ahok kemudian berhenti bekerja di PT Simaxindo dan mendirikan pabrik pengolahan pasir kuarsa pertama di Belitung. Perusahaan tersebut Ahok dirikan dengan mengadopsi dan mengadaptasi teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman. Bersamaan dengan perkembangan pabrik tersebut, juga mengembangkan kawasan industri dan pelabuhan samudra. Saat ini kawasan tersebut dikenal dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Tepat pada tahun 2004, Ahok berhasil meyakinkan seorang investor Korea untuk membuat Tin Smelter atau peleburan bijih timah di KIAK. Pada tahun itu pula, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) dan diamanahkan sebagai ketua DPC PIB Kabupaten Belitung. Ahok terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung saat pemilu tahun 2004. Satu tahun setelah itu, Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur setelah mendapatkan 37% lebih suara rakyat. Pada masa pemerintahannya, Ahok membebaskan biaya kesehatan seluruh warga tanpa kecuali. Hanya saja karena karena ingin maju dalam pemilihan gubernur Bangka Belitung, pada tanggal 22 Desember 2006, Ahok mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur kepada Khairul Effendi yang merupakan wakilnya pada saat itu.

Selanjutnya pada tahun 2007 Ahok mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung dengan bermodal dukungan dari Gus Dur  (Presiden RI Ke-4). Sayangnya Ahok kalah dari calon lain Eko Maulana Ali. Tahun itu juga, Ahok mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi. Pada tahun 2008, Ahok kemudian meluncurkan sebuah buku yang berjudul "Merubah Indonesia". Ahok merupakan ayah dari Nicholas, Natania, dan Daud Albeenner, dan istrinya yang bernama Veronica.

Dalam menjalankan kinerja sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Ahok menuangkan rencananya untuk membenahi sistem pemerintahan age lebih efisien dan efektif. Sikapnya yang dikenal keras dan suka berbicara keras meskipun ikut membatunya dalam memimpin DKI Jakarta tapi juga menimbulkan berbagai protes dan kritik karena dianggap kurang sopan

Pada saat Jokowi mengambil cuti untuk keperluan kampanye pada Pilpres 2014. Meski menjadi orang nomor dua di ibukota dia tetap selalu tampil sederhana. Ahok tidak pernah ambil pusing untuk memikirkan pakaian dan sepatu yang dipakainya. Dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden RI Ke-7 maka secara tidak langsung posisi No.1 ibukota di isi oleh Ahok dan menghabiskan masa periodenya. Tepat pada tanggal 19 November 2014, Ahok secara resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Gubernur Jakarta di Istana MerdekaRI.

Pendidikan
  • Program Pasca Sarjana Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi
  • Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta, 1994
  • Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta, 1990
  • SMA III PSKD Jakarta, 1984.
  • SMP No. 1 Gantung, Belitung Timur, 1981.
  • SDN No. 3 Gantung, Belitung Timur, 1977.
Karier Politik
  • Anggota Komisi II DPR RI, 2009 - 2014.
  • Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT.3.1).
  • Bupati Belitung Timur, 2005 - 2006.
  • Anggota DPRD Belitung Timur bidang Komisi Anggaran, 2005 - 2006.
  • Asisten Presiden Direktur bidang analisa biaya dan keuangan PT. Simaxindo Primadaya, Jakarta, 1994 - 1995.
  • Direktur PT. Nurindra Ekapersada, Belitung Timur, 1992 - 2005.
  • Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012)
  • Gubernur DKI Jakarta (2014)
Organisasi:

  • Ketua Dewan Yayasan Sosial dan Agama di Jakarta.

Penghargaan 

  • Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Masyarakat Transparansi Indonesia), 2007.
  • Salah satu dari 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia, Majalah Tempo, 2006.
  • Gold Pin, Fordeka (Forum Demokrasi), 29 Oktober 2006.

Sosial Media

  • http://ahok.org/
  • http://id-id.facebook.com/ahokbtp
  • http://www.youtube.com/ahokbtp


Ahok, Tionghoa Pertama Penguasa Jakarta
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.