Malam ini 31 Oktober
2015 beberapa tempat hiburan di Indonesia turt serta dalam memeriahkan Halloween.
Memang tidak sebanyak dan semeriah seperti di negara-negara barat. biasanya,
acara-acara itupun diikuti anak-anak dan remaja. Beberapa murid sekolah SMP
atau SMA mengadakan acara tersebut di sekolah mereka masing-masing.
Nah seperti apa
sebenarnya perayaan Halloween ini? Dan kenapa dirayakan pada malam 31 Oktober
setiap tahunnya?
Dikutip
dari wikipedia, kata Halloween
pertama kali digunakan di abad ke-16. Kata ini merupakan varian dari kata
Skotlandia yaitu All Hallows ‘Even (‘Evening ‘) atau ‘Malam Yang Sepenuhnya
Suci/Keramat.
Konon, Halloween itu
dipengaruhi acara festival panen di Eropa Barat dan festival orang mati dari
tradisi kaum pagan, terutama kaum Samhain Celtic. Sejarawan
Nicholas Rogers, yang meneliti asal-usul Halloween, mencatat Halloween berasal
dari pesta Romawi untuk menghormati dewi Pomona, dewi buah-buahan dan
biji-bijian. Perayaan ini sering dikaitkan dengan festival “Samhain” dari
bangsa Celtic. Kata Samhain berasal dari bahasa Irlandia Lama yang berarti
“akhir musim panas”, yang menandai berakhirnya musim panen dan awal musim
dingin.
Di Irlandia, orang pergi sebelum malam tiba untuk mengumpulkan makanan untuk
pesta Samhain dan kadang-kadang mengenakan kostum saat melakukannya. Halloween
juga diduga dipengaruhi hari-hari suci umat Kristen dari All Saints ‘Day yang
dirayakan setiap 1 November. Ini adalah hari perayaan untuk menghormati
orang-orang kudus dan hari untuk berdoa bagi yang baru meninggal. Hari All
Saints diperkenalkan tahun 609, namun pada awalnya dirayakan pada 13 Mei. Pada
835, harinya beralih ke tanggal 1 November atas perintah Paus Gregorius IV.
Dahulu, Gereja merayakan peringatan hari ”All-Saints” atau ”All-Hallows”
pada siang hari 31 Oktober, dan pada malamnya mereka merayakan ”Hallows-Eve”
(Malam Suci/Keramat) atau ”Halloween”. Umat Kristen mengadopsi beberapa warisan
pagan dengan tetap meyakini bahwa pada malam tersebut, orang-orang mati
berjalan diantara mereka dan para penyihir terbang berseliweran di
tengah-tengah mereka.
Secara
perlahan-lahan, Halloween pun berubah menjadi bagian peribadatan dan kebiasaan
keluarga. Di Amerika, biasanya perayaan ini dirayakan anak-anak dengan memakai
kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen
atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah
semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami
jahili." Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah
orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah
orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu
toilet atau menulisi jendela dengan sabun. Halloween pun akhirnya identik
dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari
kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat
perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween. Tradisi yang dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara ini sebenarnya adalah perpaduan perayaan kaum pagan dan Kristen, yang dipenuhi
dengan ritual penyembahan kepada roh dan setan.
Bagaimana
Asal Usul Kostum dan Pernak-Pernik
Halloween ?
VAMPIR, MANUSIA SERIGALA, NENEK SIHIR, MAYAT
HIDUP:Makhluk-makhluk ini dari dulu
sudah diidentikkan dengan dunia roh jahat.
PERMEN: Dulu, orang Kelt
menggunakan permen untuk menenangkan roh jahat. Gereja belakangan menganjurkan
orang mendatangi rumah-rumah pada malam sebelum Hari Semua Orang Kudus (All
Hallow’s Eve) sambil menawarkan untuk mendoakan orang mati, tapi dengan meminta
imbalan makanan. Inilah asal usul kebiasaan meminta permen dari rumah ke rumah
saat Halloween.
KOSTUM: Orang Kelt dulu
memakai topeng seram agar roh jahat mengira mereka itu hantu juga, sehingga
mereka tidak diganggu. Gereja kemudian melebur kebiasaan kafir itu dengan Hari
Semua Jiwa dan Hari Semua Orang Kudus. Belakangan, orang-orang yang
merayakannya mulai mendatangi rumah-rumah dengan kostum para santo, malaikat,
dan hantu.
LABU: Awalnya, lobak ungu,
yang diukir dan diberi lilin, dipajang untuk mengusir roh jahat. Beberapa orang
menganggap lilin dalam lobak itu menggambarkan arwah yang terperangkap di api
penyucian. Belakangan, orang lebih sering menggunakan labu yang diukir.
Sejarah
Perkembangan Halloween
ABAD KE-5 SM
Orang Kelt
memperingati festival Samhain setiap akhir Oktober. Mereka percaya bahwa itulah
saat ketika para arwah dan makhluk gaib sedang aktif-aktifnya
bergentayangan.
ABAD KE-1 M
Orang Romawi
menaklukkan orang Kelt dan mengadopsi kebiasaan Samhain yang mistis itu.
ABAD KE-7 M
Konon, Paus Bonifasius IV meresmikan perayaan
tahunan Hari Semua Orang Kudus untuk menghormati para martir. *
ABAD KE-11 M
Tanggal dua November
ditetapkan sebagai Hari Semua Jiwa, yaitu peringatan untuk orang mati.
ABAD KE-18 M
Nama perayaan itu,
yaitu Hallowe’en (Hallow Evening), disambung menjadi Halloween dalam tulisan
tercetak.
ABAD KE-19 M
Ketika ribuan orang
pindah dari Irlandia ke Amerika Serikat, mereka membawa juga
kebiasaan-kebiasaan Halloween. Belakangan, kebiasaan itu dicampur dengan
kebiasaan serupa yang dibawa para pendatang Inggris dan Jerman, serta Afrika
dan negeri-negeri lain.
ABAD KE-20 M
Halloween menjadi
perayaan yang populer di Amerika Serikat.
ABAD KE-21 M
Halloween berkembang
menjadi industri yang menghasilkan keuntungan miliaran dolar di seputar dunia.
Selamat Berpesta Halloween
4/
5
Oleh
Unknown