Jika
kita membicarakan Kuba, maka kurang lengkap kita tak membicarakan Sang Pemimpin
Kuba Fidel Castro, meski sejak 2008 dia telah menyerahkan tampuk kekuasaanya
pada adiknya Raul Castro namun ketokohanya dan cerita kepahlawananya bagi
rakyat Kuba tak akan pernah mudah hilang
Kemunculan
serta kemenanganya menghadapi Diktator Batista seperti sebuah dogeng antara
David melawan Goliath. Kepiawaianya mengambil hati rakyat dan kerja kerasnya
lah yang membuatnya yang semula hanya memimpin sekelompok pasukan berjumlah
puluhan bisa menakhhlukan Kuba dan membuat rezim Sosialis di Kuba.
Fidel
Castro atau bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz, Fidel Castro lahir di
Mayari di Provinsi Oriente, Kuba pada 13 Agustus 1926. Dia bersekolah di
Santiago de Cuba dan Havana serta pernah bersekolah di Celagio de Belen, sebuah
asrama jesuit. Pada tahun 1945, Castro mendaftar di Universitas Havana untuk
belajar hukum. Pada masa kanak-kanak, Fidel Castro telah menunjukkan minat
pengetahuan dan ilmu tentang sejarah dan militer Kuba. Ini dibuktikan ketika
saat masa Fidel Castro menjadi seorang mahasiswa, ia sudah terlibat dengan
kelompok – kelompok revolusioner. Setelah menyelesaikan masa kuliah, ia
mengabdikan diri ke masyarakat dengan memberikan pelayanan ke orang miskin yang
membutuhkan.
Tahun
1947, Fidel Castro ikut ambil bagian dalam gerakan penggulingan kediktaktoran
Republik Dominika yang dikuasai oleh Rafael Trujillo, kemudian ia lari ke New
York setelah mendengar adanya kabar akan adanya ancaman akan pembunuhan oleh
lawan politiknya terhadap dirinya. Tahun 1950, Fidel Castro mendapatkan gelar
doktor hukum. Pada tahun 1952, Setelah mendapatkan gelar tersebut Fidel Castro
ikut menjadi bagian dan menjadi pemimpin gerakan anti pemerintahan atas kudeta
yang dilakukan oleh Fulgeinco Batista. Tahun 1953, Fidel Castro memimpin
serangan ke camp barak militer Mencada Santiago de Cuba, tetapi serangan yang
dilakukan oleh seorang Fidel Castro ini dikatakan gagal. Oleh karena serangan
itu menimbulkan korban 69 orang dari 111 orang yang ikut menyerang. Fidel Castro
sendiri mendapat hukuman penjara selama 15 tahun.
Tanggal
15 Mei 1955, tanggal dan tahun ini adalah hari pembebasan dan hari pengampunan
untuk pemimpin penyerang camp barak militer yaitu seorang Fidel Alejandro
Castro Ruz atau yang dikenal Fidel Castro. Setelah ia dibebaskan dan diampuni,
Fidel Castro langsung melakukan upaya penggulingan pemimpin diktaktor saat itu
yaitu diktaktor Batista. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1955. Gerakan ini
dikenal dengan nama gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, Fidel Castro melarikan
diri ke ke negara tetangga yaitu negara Meksiko. Fidel Castro yang melarikan
diri ke daerah Meksiko ini bertemu dengan tokoh pejuang revolusioner Che
Guevera .
Che
Guvera sendiri berasal dari negara Amerika Latin yang kita ketahui negara Argentina.
Pada saat pertemuan yang pertama ini, Che Guevera kagum akan rasa revolusi yang
ada pada diri Fidel Castro dan adik Fidel Castro yaitu Raul Castro. Ia kembali
ke daerah aslinya Kuba pada tanggal 2 Desember 1956 dan melakukan perang dengan
taktik bergerilya di Pegunungan Sierra Maestra. Pada peristiwa ini, Fidel
Castro dan pasukannya berhasil mendapatkan kemenangan. Keberhasilan perjuang
ini tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar, rakyat mendukung perlawanan
ini karena mereka tidak puas dengan kepemimpinan kediktaktoran dari diktaktor
Batista. Dukungan yang diberikan masyarakat Kuba bukan hanya dengan perkataan
saja tetapi mereka ikut bergabung dengan pasukan Fidel Castro, sehingga pasukan
pemberontak ini memperoleh kemenangan dengan pasukan yang besar. Akhir tahun
1957, Castro bersaudara menemukan markas tetap di La Plata, wartawan dari
berbagai negara termasuk wartawan Amerika Serikat mengunjungi para pemberontak
dan menawarkan dukungan buat mereka.
Pada
tanggal 8 Januari 1959, Fidel Castro berhasil mencapai Kuba dan menyempurnakan
Revolusi Kuba yang diproklamirkan oleh Fidel Castro sendiri dan pasukannya.
Pengaruh Fidel Castro tidak hanya dalam perjuangan yang hanya ada di dalam
negerinya, tetapi perjuangan Fidel Castro juga ada di luar negeri, Fidel Castro
melihat bahwa di dunia hanya ada Amerika Serikat dan Uni Soviet. Fidel Castro
mulai menggalakkan kekuatan untuk mematahkan dominasi dari Amerika Serikat dan
Uni Soviet. Setelah peristiwa Proklamasi Revolusi yang dilakukan Fidel Castro,
ia langsung mendapat jabatan sebagai Presiden Dewan Negara dan Dewan Menteri.
Fidel Castro sendiri menjalin hubungan diplomatik yang sangat baik dengan
negara Uni Soviet karena pada waktu itu dominasi dunia ada diantara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Maka dari itu, ia menjalin hubungan dengan kedua negara
tersebut. Tetapi negara Amerika Serikat menolak kerjasama yang diajukan oleh Fidel
Castro. Ia kemudian mencanangkan program nasionalisasi sumber daya Kuba,
membentuk Negara Sosialis Satu Partai dan memenjarakan orang- orang yang
dianggapnya sebagai musuh dan menghalang –halangi cita- cita sosialisme Kuba
Program Nasionalisasi dan sosialisme yang dijalankan oleh Fidel Castro ternya
mendapatkan tentangan keras dari negara Amerika Serikat karena banyak
perusahaan asal Amerika Serikat yang dinasionalisasi tanpa persetujuan antara
kedua belah pihak, yaitu antara Kuba dan Amerika Serikat. Pada bulan April Tahun
1961, Amerika Serikat mendukung gerakan kudeta untuk menggulingkan Fidel
Castro, yang dikenal dengan sebutan “Invasi Teluk Babi “. Tetapi walaupun
sokongan telah diberikan ternyata hasil yang diharapkan tidak sesuai yang diharapkan,
karena gerakan tersebut dapat ditumpas oleh Kuba. Fidel Castro akhirnya
mengetahui siapa dalang yang menjadi penggagas gerakan tersebut. Oleh karena
itu, setelah gerakan yang dibuat Amerika Serikat gagal, itu menjadi batu
lompatan sang revolusioner untuk tumbuh menjadi Marxisme.
Kedudukan
Fidel Castro makin terbuka buat bersekutu dengan negara Uni Soviet. Tahun 1962
dengan mengatasnamakan kerjasama dengan Kuba, Uni Soviet menempatkan hulu ledak
nuklir yang diarahkan ke negara Amerika Serikat, dengan pangkalanya di Kuba
yang membuat hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba yang dibantu Uni Soviet
makin tegang dan memanas dan sewaku-waktu bisa meletus Perang besar antara tiga
negara tersebut. Akhirnya untuk meredakan ketegangan melalui perundingan yang alot
untuk mendapatkan kata sepakat, Presiden Amerika Serikat saat itu John F.
Kennedy bertemu dengan Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev. Karena peristiwa
inilah membuat Amerika Serikat membenci Kuba, kebencian ini karena dendam
terhadap Kuba dan Pemimpin Kuba yaitu Fidel Castro. Dibawah pemerintahan Sang
Revolusioner Fidel Castro, Kuba dikatakan perkembangannya sangat maju dibanding
kawasan negara daerah Amerika Tengah. Kalau boleh dikatakan bahwa pemerintahan
Kuba pada saat itu stabil.
Patria
O Muerte! Tanah Air atau Mati! Pekik itu yang kerap dikumandangkan oleh Fidel
Castro dalam setiap pidatonya yang panjang dan menggelora. Hidupnya seperti
hendak ia berikan seluruhnya untuk tanah air yang begitu ia banggakan:Kuba.
Jika ada pemimpin sebuah Negara yang berkali – kali mengalami percobaan
pembunuhan dan lebih dari empat dekade menjadi musuh bagi negara lain, tentunya
pemimpin itu adalah pemimpin yang menarik. Awal kiprah Fidel Castro di dunia
politik bermula dari perlawanannya kepada rezim diktator Fulgencio Batista. Ia
dan beberapa orang kawan seperjuangannya bergerilya dari pegunungan Sierra
Maestra dan mendapatkan simpati dari rakyat Kuba. Itu bukan perjuangan yang
mulus – mulus saja, membutuhkan beberapa tahun bagi Fidel Castro sampai ia
benar- benar berhasil menggulingkan Fulgencio Batista. Selama memerintah, Fidel
Castro dikenal sebagai pemimpin yang diktator. ia dikenal sebagai figur
pemimpin yang tegas, keras, bahkan angkuh. Jules Archer mendefinisikan diktator
sebagai seorang penguasa yang mencari dan mendapatkan kekuasaan mutlak
pemerintahan tanpa (biasanya) memperhatikan keinginan – keinginan nyata
rakyatnya. Kekuasaan mutlak itu dapat diperolehnya baik dengan jalan sah
(misalnya lewat pemilihan umum) ataupun tidak sah (misalnya kudeta). Dalam hal
ini Fidel Castro mendapatkan tampuk kekuasaannya melalui jalan yang tidak sah
yaitu seperti yang disebutkan di atas bahwa ia "mengkudeta" pemimpin
Kuba sebelumnya yaitu Fulgencio Batista. Popularitas adalah hal penting bagi
seorang diktator. Menjadi sangat wajar bagi seorang diktator untuk meneriakkan
perang pada negara lain atau mempengaruhi rakyat agar menentang kekuasaan
dunia. Hal ini terlihat jelas sesaat setelah merebut kekuasaan, Castro mulai
mendirikan sistem intelijen dan keamanan yang amat ketat. Sebagai menteri
pertahanan, adik Castro mendirikan kembali pengadilan militer, organisasi
keamanan seksi pertama disebut Keamanan Negara (DGCI), dijuluki Gestapo merah.
Tugasnya adalah meresap dan menghancurkan kelompok anti Castro, membasmi dengan
kejam gerakan gerilya Escambrat, mengendalikan kamp kerja paksa dan penjara,
juga ada bagian khusus mengawasi seluruh pejabat pemerintah. Seksi ketiga
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap semua anasir kebudayaan, olahraga,
kesenian, pengarang dan bioskop. Seksi keenam bertanggung jawab atas
penyadapan telepon, seluruh personelnya mencapai 1.000 orang, memiliki
kekuasaan istimewa yang amat besar. Seksi ketiga DSMI departemen dalam negeri
untuk mengawasi agama dan merembes kedalam organisasi keagamaan .
Pertumbuhan
ekonomi pada masa kepemimpinan Fidel Castro, pertumbuhan ekonomi sekitar 5-7%.
Pertumbuhan ini di tengah kondisi negara benua Amerika yang tengah terseok-seok.
Pendidikan pada masa Kuba, dimana setiap akan dimulai sebuah pelajaran baik di
tingkat dasar, tengah, dan atas. Para murid selalu menyanyikan Hymne yang
berhubungan dengan Revolusi Kuba itu sendiri maupun tokoh latin Che Guevera,
yaitu 'Pionores Pol El Communismo. Seremos Como El Che'. Bagi masyarakat Kuba,
terutama bagi kaum muda dan anak-anak, Hymne itu menjadi sebuah pedoman atau
sebuah kata-kata penyemangat untuk menjadi manusia yang dikatakan sehebat Che
Guevera dan Bapak Revolusi Kuba, Fidel Castro.
Di
dalam bidang pendidikan Kuba, tahun 2000 Kuba membuka program'University Of
All'. Dimana setiap kalangan baik perempuan maupun laki-laki Rakyat Kuba berhak
mempeoleh pendidkan sampai ke perguruan tinggi. Hal ini karena Kuba ingin
menjadi 'Nations Becomes A University'. Salah satu keunikan dari yang
dikemukakan oleh pendidikan Pemerintah Kuba, dimana mereka rakyat Kuba
diberikan tayangan televisi pendidikan yang didalamnya diberikan oleh para
Profesor. Pemerintah memberikan waktu tayang sebanyak 394 jam siar untuk
program pendidikan setiap minggunya, itu memungkinkan sekitar 63% dari total
waktu siaran televisi.
Fidel
castro pernah menyampaikan pidato dimana disetiap menyebut nama Amerika
Serikat, ia selalu memukulkan mikrofon setiap menyebut "The United States
. . . Plak". Castro sangat menjunjung yang namanya ideologi dan prinsip,
dalam hal ini ia tidak peduli dengan namanya Hak Asasi Manusia, hal ini
dibuktikan dengan penolakan terhadap Organisasi Amnesty Internasional. Tetapi
kini, Fidel Castro yang dituduh sebagai Diktaktor oleh Pemerintah Amerika
Serikat telah meletakkan jabatannya sebagai Pemimpin Kuba .
Pada
24 Februari 2008, Fidel Castro menyerahkan tampuk kekuasaan kepada adiknya Raul
Castro. Walaupun terjadi pergantian kekuasaan di Kuba, tetapi Fidel Castro
tetaplah Fidel Castro. Sebagaimana yang disampaikan Raul Castro saat dilantik.
Fidel Castro adalah Diktaktor bagi Amerika Serikat, Fidel Castro adalah
Pemimpin Rakyat Kuba, dan Fidel Castro adalah Revolusioner bagi negaranya, Kuba
.
Fidel Castro, Pemimpin Sosialis Kuba
4/
5
Oleh
Unknown