Maladewa
adalah
sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang
mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah
selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara
ini merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia
Selatan. Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa hanya 1.5 meter di atas
permukaan laut, hal ini menjadikannya sebagai salah satu negara dengan
permukaan terendah di seluruh dunia. Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter
di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sebagai negara yang
memiliki puncak tertinggi paling rendah di dunia.
Sejarah Maladewa
Maladewa
diperkirakan pertama kali dihuni oleh manusia kira- kira pada tahun 1500 SM.
Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Menurut legenda, seorang
pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama
pasangannya, seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana
dan membangun kerajaan lalu menjadi sultan pertama. Selama berabad-abad,
kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada abad ke-16,
bangsa Portugis yang telah sampai di Maladewa menjajah kepulauan ini selama 15
tahun (1558 -1573) sebelum akhirnya negara ini dapat mengusir Portugis dari
Maladewa dengan dipimpin oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.
Kemudian
sejaka tahun 1887 sampai tahun 1965 Maladewa menjadi daerah kekuasaan proktetorat Inggris.
Maladewa kemudian akhirnya merdeka pada 26 Juli 1965, Setelah memperoleh
kemerdekaan dari Inggris, terjadi perdebatan mengenai bentuk pemerintahan
kesultanan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1153 hingga 1968, namun akhirnya pemerintahan kesultanan hanya
sanggup bertahan selama tiga tahun pasca kemerdekaan dan kemudian pada 11
November 1968 diproklamasikan berdirinya negara Republik Maldives yang bertahan
hingga sekarang.
Beberapa
bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di antaranya adalah gelombang
tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987. Kemudian pada Desember
2004, Maladewa menghadapi bencana besar dengan mengalami tsunami Samudera
Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak
rumah, tanah, dan persediaan air tanah.
Wilayah Maladewa
Luas Wilayah Maladewa hanya mencapai 298 km2, negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota.
Negara yang beribukota di Male ini memiliki garis pantai sepanjang 644 kilometer, dengan daratan yang datar dan pantai dengan pasir putih.
Sebanyak 80 persen pulau mempunyai
ketinggian kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Sebuah studi
mengatakan bahwa pulau-pulau tersebut dapat tenggelam dalam jangka waktu
seratus tahun.
Luas Wilayah Maladewa hanya mencapai 298 km2, negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota.
Negara yang beribukota di Male ini memiliki garis pantai sepanjang 644 kilometer, dengan daratan yang datar dan pantai dengan pasir putih.
Titik terendah adalah Samudera Hindia 0
meter, dan titik tertinggi berada di lokasi tak bernama di pulau Wilingili di
Karang Addu, yaitu setinggi 2,4 meter. Maladewa beriklim tropis: panas
dan lembab.
Pembagian
Administratif
Wilayah Maladewa dibagi dalam
7 provinsi yang masing-masing terdiri dari divisi administrasi sebagai berikut
:
- Provinsi Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol Shaviyani.
- Provinsi Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol Lhaviyani.
- Provinsi Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu Dhaalu dan Atol Vaavu
- Provinsi Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
- Provinsi Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu.
- Provinsi Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu Dhaalu.
- Provinsi Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu.
Penduduk
Maladewa
Penduduk Maladewa disebut orang Divehi.
Mereka menamakan negara mereka Divehi rājje yang berarti Kerajaan Kepulauan
Secara etnografi, orang Divehi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok
utama penduduk Maldives yang menempati IhavandippuỊu (Haa Alif) hingga
Haddummati (Laamu), kelompok selatan Maladewa yang mendiami tiga atol paling
selatan di ekuator, dan penduduk Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 km
dibawah administrasi India. Berdasarkan etnisnya, penduduk Maladewa dibagi
menjadi 4, yaitu Sinhalese, DravidiaBangsa Dravida, Arab, dan Afrika berkulit
hitam. Hanya ada satu etnik minoritas di negara ini, yaitu Suku Indian.
Perekonomian
Maladewa
Keadaan ekonomi Maladewa bergantung pada dua
sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan. Negara ini sangat dikenal
memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000
turis setiap tahunnya.
Penangkapan
dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa
negara Asia dan Eropa. Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor
oleh Maladewa merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang
diasinkan, dan tuna kalen.
Kondisi
tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat
terbatas, hanya beberapa tanaman seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga,
talas, ubi, dan bawang yang dapat tumbuh di area negara ini. Hal ini juga
menyebabkan sebagian besar makanan harus diimpor dari luar negeri.
Industri
di negara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna,
serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan. Beberapa negara yang
berhubungan baik dalam perekonomian Maladewa adalah Jepang, Sri Lanka,
Thailand, dan Amerika Serikat.
Negara ini sekarang menghadapi isu-isu
seperti penipisan molekul air dalam tanah yang mengancam persediaan air
tawar. Selain itu, negara ini juga menghadapi masalah pemanasan global dan
peningkatan permukaan laut, serta pemutihan karang.
Maladewa, Surga yang Terancam Hilang
4/
5
Oleh
Unknown