Pada
beberapa waktu terakhir dunia kesehatan global dan Indonesia sedang dihebohkan
dengan ditemukanya penyebaran Virus Zika yang mulai marak lagi. Penemuan virus
ini di Indonesia pertama kali diungkap oleh oleh Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute yang
menyampaikan temuan virus ini di kawasan Jambi pada awal semester tahun 2015
lalu.
Temuan
ini cukup mengejutkan mengingat virus ini biasanya menjadi endemik kawasan
Afrika dan area pasifik. Virus ini sebenarnya terbilang jarang muncul di
kawasan Asia Tenggara. Dan inilah yang kemudian mendorong kami mengulas lebih
lanjut mengenai Zika Virus.
Apa itu Virus Zika
Virus
Zika adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamukAedes aegypti.
Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab
penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya.
Beberapa
riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar
media nyamuk, seperti melalui proses tranfusi darah dan hubungan seks. Meski
dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Sejarah Penemuan Virus ini
Virus
ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama
kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada
kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah
menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun
1954.
Dan
kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh Zika Virus di luar Afrika
terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun
2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang
tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih
terbilang sangat langka.
Efek Serius terhadap Wanita Hamil
Menurut
laman resmi Depkes RI dikatakan bahaya terbesar dari serangan Zika Virus justru
muncul pada ibu hamil, karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut
kemungkinan bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam
kandungannya. Dan Zika Virus akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf
termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin.
Menurut
laman itu juga dikatakan hubungan infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan
kejadian cacat mikrosefalus (ukuran otak yang
kecil) pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke
arah itu semakin kuat.
Dalam
temuan di Brazil yang diketahui sebagai salah satu kota di Amerika Latin dengan
kasus Zika Virus yang tinggi pada tahun 2015, terjadi peningkatan signifikan
kasus bayi yang lahir dengan cacat mikrosefalus.
Berdasarkan
data pada tahun 2015, di Brazil secara keseluruhan ditemukan kasus Zika hingga
ribuan temuan dengan 500 lebih kasus diderita oleh ibu hamil pada bulan
desember lalu. Dan dari angka tersebut ditemukan 150 kasus ibu hamil yang
akhirnya melahirkan bayi dengan mikrosefalus. Menurut pemberitaanCNN secara
total diperkirakan ada peningkatan bayi dengan mikrosefalus hingga 4000-an
kasus sepanjang tahun 2015 hingga Januari 2016 ini.
Efek
serius terhadap wanita hamil hanyalah salah satu dari beberapa potensi bahaya
Zika Virus.
Bagaimana Gejala Infeksi Virus Zika?
Beberapa
pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam
Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu
hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak
nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.
Beberapa
kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru
dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus
dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara
lain:
- Demam cenderung tidak terlalu tinggi,
kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun
sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.
- Muncul beberapa ruam pada kulit yang
berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang
timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan
kecoklatan yang mendatar dan menonjol.
- Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot,
kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur
dan keseleo ringan.
- Kerap muncul keluhan infeksi mata
menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat
pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam
kelopak mata.
Meski
beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan
penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang
muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh
ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan
sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan
gatal.
Penyakit
yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali
sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling
efektif menurut Dr. Herawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B,
dan A dalam tubuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh membentuk perlawanan
alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika
Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.
Adakah Obat Herbal untuk Mencegah Zika
Virus?
Dunia
medis sampai saat ini masih belum menemukan obat yang khusus untuk menyembuhkan
Zika Virus. Karena itu, sampai saat ini pun belum ada herbal yang dinyatakan
sebagai obat zika virus. Namun bagi Anda yang ingin memanfaatkan herbal untuk
mencegah Zika Virus, maka pilihan tepatnya ialah herbal Noni
Juice.
Riset
ilmiah yang dilaksanakan pada Burns School of Medicine di University
of Hawaii mengungkapkan bahwa Noni
Juice mengandung zat yang
kaya polisakarida yang telah terbukti ampuh meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Cara kerjanya ialah dengan meningkatkan aktivitas sel-sel darah putih untuk menyerang
infeksi virus.
Ditambah
lagi, Noni Juice aman dikonsumsi
oleh ibu hamil. Jika ibu hamil rutin mengonsumsi Noni Juice, maka bukan
hanya sang ibu saja yang menambah perlindungannya terhadap Zika Virus, tetapi
juga janin yang dikandungnya dibantu terlindung dari ancaman cacat
mikrosefalus.
Dengan
meminumnya secara rutin, kekebalan tubuh Anda dioptimalkan untuk melawan
berbagai serangan infeksi, termasuk infeksi Zika Virus. Itulah alasannya
mengapa Noni Juice merupakan salah satu pilihan terbaik dalam membantu
pencegahan Zika Virus bagi Anda dan keluarga.
Mengenal Virus Zika
4/
5
Oleh
Unknown