Wednesday, February 24, 2016

Sejarah Berdirinya Negara Venezuela


Kedatangan Bangsa Eropa
Venezuela ditemukan oleh Christopher Columbus pada saat pelayarannya yang ketiga menuju dunia baru. Pada tanggal 1 Agustus 1489 Columbus tercatat sebagai orang Eropa pertama yang menginjakkan kakinya didaratan utama Amerika Selatan. Kemudian Ia menghabiskan waktu dua minggu untuk meneliti daerah delta Rio Orinoco.

Penjajahan Spanyol
Penjajahan Spanyol di daratan Venezuela dimulai tahun 1522, ketika koloni Spanyol mendirikan permukiman permanen pertama, di Selatan permukiman Amerika yang di masa kini disebut sebagai Cumana. Pada abad ke-16, Jerman juga mencoba untuk memulai kolonisasi, di bawah pimpinan Klein-Venedig (1528-1546). Namun, sejarah mencatat, Jerman tidak berhasil membangun koloni di tempat ini. Sejak awal, pembangunan koloni asing telah mendapatkan perlawanan dari penduduk asli Venezuela, ( Caciques). Pimpinan Caciques, antara lain adalah Guacaipuro (1530-1568) dan Tamanaco (meninggal 1573). Keduanya memimpin penduduk asli untuk mencoba menahan serbuan Spanyol. Namun akhirnya Spanyol keluar sebagai pemenang dan mereka menangkap para pemimpin Caciques untuk kemudian dihukum mati. Spanyol kemudia melebarkan kekuasaanya dengan mulai membangun pusat peradaban di Venezuela, dengan mendirikan kota Caracas.

Selama masa kependudukan Spanyol, pada abad ke-16, ajaran agama Katolik Roma mulai mengonversi kepercayaan religi animisme yang dianut oleh pribumi yang disebut Mariches, para keturunan Karibia. Pemilihan beberapa nama tempat, seperti Caracas, Chacao, dan Los Teques sempat ditolak karena dinilai terlalu berbau Katolik. Akan tetapi, penolakan itu berhasil ditundukkan oleh hegemoni para pendatang dari tanah Eropa. Permukiman kolonial awal difokuskan di pantai utara. Tetapi, pada pertengahan abad ke-18, bangsa Spanyol kemudian masuk lebih jauh hingga ke pedalaman, di sepanjang Sungai Orinoco. Disekitar sungai itulah, kelompok pribumi Ye’kuana yang dikenal sebagai Makiritare melakukan perlawanan besar sepanjang tahun 1775-1776.

Permukiman timur Spanyol di Venezuela masuk dalam kekuasaan Provinsi New Andalusia, yang diperintah oleh Audencia Royal Santo Domingo,sejak awal abad ke-16. Sedangkan sejak abad ke-18, sebagian besar Venezuela menjadi bagian dari Kerajaan Granada Baru. Konon, perampasan Venezuela oleh bangsa Spanyol berjalan lambat dan sulit, tetapi berangsur-angsur mereka berhasil merebut kawasan itu dan membangun jaringan kota. Selama masa penjajahan ini, Venezuela diperintahkan oleh perwakilan kerajaan Spanyol. Para birokrat kerajaan memegang pucuk pemerintahan, sedangkan para pastur Spanyol memegang jabatan gereja tertinggi. Golongan Criollos, kulit putih kelahiran Amerika, memiliki lahannya dan mengendalikan politik dan agama, tetapi hanya pada tingkat lokal.

Golongan Mestizo, ditempatkan pada posisi yang lebih rendah oleh golongan minoritas kulit putih. Suku Indian yang hidup di pedalaman benarbenar terpisah dari kehidupan social dan budaya Eropa, sedangkan golongan Negro diperkerjakan sebagai budak di perkebunan pantai Karibia. Karena rasa tidak puas, baik dari golongan Kreol yang paling kaya maupun yang amat miskin, terjadilah gerakan untuk kemerdekaan. Venezuela tidak pernah bisa menerima segala bentuk imperialisme. Negeri ini dihuni oleh mereka yang memiliki nasionalisme kokoh, dan berharap surga mereka tidak berubah menjadi penjara hegemoni politik dan ekonomi asing. Perlawanan tidak henti-hentinya senantiasa dikobarkan untuk mempertahankan keindahan Venezuela.

Kemerdekaan
Beberapa kali perlawanan kelompok kecil dari penduduk asli, Caciques, terhadap Spanyol berakhir dengan kekalahan, maka Venezuela mulai belajar bagaimana cara untuk melakukan perlawanan besar-besaran. Di bawah kepemimpinan Francisco de Miranda, seorang marshal Venezuela yang pernah ikut berjuang dalam Revolusi Amerika dan Perancis memulai perlawanan dan akhirnya pada 5 Juli 1811, tujuh dari sepuluh provinsi mendeklarasikan kemerdekaan di Venezuela yang menandai kemerdekaan Venezuela dan era berdirinya Republik Pertama di Venezuela . 

Upaya mempertahankan Kemerdekaan dari Spanyol
Namun Spanyol tidak tinggal diam  begitu saja, mereka kemudian menyerbu kelompok pro-kemerdekaan. Setahun kemudian, akhirnya Spanyol dapat menguasai Venezuela lagi setelah negara itu mengalami kekalahan karena diguncang gempa bumi dan Perang La Victoria. 

Setahun pasca kekalahan dari Spanyol, Simon Bolivar setelah menghadapi pertempuran besar melawan Spanyol di Kota Cucuta akhirnya dapat merebut kembali kedaulatan Venezuela pada tahun 1813 yang menandai era berdirinya Republik Kedua.

Namun, periode kemerdekaan ini juga tidak berlangsung lama karena bermasalah dengan pemberontakan lokal serta pendudukan kembali pasukan Spanyol akhirnya pertengahan tahun 1814 Venezuela jatuh lagi ketangan Spanyol dan Bolivar beserta pasukanya menyingkar kelluar Venezuela. 

Bolivar dan para pejuang lain tidak menyerah kemudian pada tahun 1817 mereka memulai perlawanan kembali terhadap Spanyol bahkan target mereka bukan hanya membebaskan Venezzuela tapi Granada Baru (Kolombia, sebagian Venezuela, Ekuador, Panama, dan sebagian Peru) akhirnya pada tahun 10 Agustus 1819, Bolivar dapat mengusir Spanyol dari kota Bogota yang menandai era berdirinya Republik Grand Colombia (Kolombia, sebagian Venezuela, Ekuador, Panama, dan sebagian Peru) dan berakhirnya kolonialisme Spanyol di Venezuela karena setelah itu Venezuela lebih banyak menghadapi konflik internal antar faksi dan idiologi untuk meraih kekuasaan tertinggi di negara kaya minyak tersebut



Sejarah Berdirinya Negara Venezuela
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
September 14, 2018 at 1:57 AM

yuk main sabung ayam
yuk main agen sabung ayam
yuk main judi sabung ayam online
yuk main bolavita
yuk main asianbookie

BANDAR Taruhan Online Terpercaya BOLAVITA

1. agenpialadunia2018-blog.logdown.com

Reply