Thursday, February 18, 2016

Sejarah Berdirinya Republik Rakyat China

Pada 10 Oktober tahun 1911, meletuslah Revolusi China dimana rakyat China yang mayoritas suku Han berhasil mengakhiri 200 tahun pemerintahan Kekaisaran Dinasti Qing (1644-1912) yang didominasi oleh minoritas etnis Manchu,yang dinilai korup dan lemah dalam membendung intervensi asing. Setelah revolusi ini sistem pemerintahan China berganti dari Monarki menjadi Republik sehingga menempatkan China sebagai negara pertama di Asia yang berbentuk republik.
Pada 29 Desember 1911, Sun Yat-sen terpilih sebagai presiden oleh majelis Nanjing yang mewakili tujuh belas provinsi yang kemudian pada tanggal 1 Januari 1912, ia secara resmi dilantik secara resmi menjadi Presiden pertama Republik China
Namun sayangnya Dr Sun Yat Sen hanya menjabat Presiden selama tiga bulan ( 29 Desember 1911-10 Maret 1912. Hal ini dikarenakan intrik-intrik gerakan para tuan tanah yang banyak mengontrol pemerintahan dan kehidupan negara serta minimnya dukungan militer pada pemerintahanya.
Ia kemudian menyerahkan kursi kepresidenan kepada Jenderal Yuan Shikai, yang merupakan mantan perdana menteri pemerintahan Dinasti Qing. Yuan secara resmi terpilih sebagai presiden pada tahun 1913. Dalam menjalankan pemerintahanya ia menggunakan kekuatan militer dan mengabaikan lembaga republik yang didirikan oleh pendahulunya. Setelah menduduki jabatanya, Dia membuat keputusan kontroversial dengan segera menghapuskan kekuasaan Kuomintang (KMT), melarang "organisasi rahasia" (yang secara implisit termasuk KMT). Selanjutnya pada tahun 1915 Yuan menyatakan dirinya sebagai Kaisar China.
Penguasa baru China ini mencoba untuk meningkatkan sentralisasi pemerintahan dengan menghapuskan sistem provinsi, namun langkah ini mengundang perlawanan para bangsawan dan gubernur provinsi. Kemudian banyak provinsi menyatakan kemerdekaan dan menjadi negara panglima perang. Tindaka-tindakanya membuat para pendukungnya meninggalkanya sehingga akhirnya, Yuan menyerah menjadi Kaisar pada tahun 1916 dan meninggal beberapa waktu kemudian.
Setelah kematian Yuan, para pengikutnya membentuk pemerintahan di Beijing sementara partai (nasionalis) Kuomintang Sun Yat-Sen membentuk pemerintahan tandingan di Kanton. Sepuluh tahun selanjutnya, China terlibat dalam perang sipil. Pada tahun 1919, terjadi protes mahasiswa terhadap respon pemerintah yang lemah terhadap Perjanjian Versailles yang berisi Jepang mengambil alih koloni Jerman di China, yang dianggap tidak adil oleh para intelektual China. Kebencian pada barat ini membuat paham komunis mulai menyebar di China dan akhirnya pada tahun 1920 berdiri Partai Komunis China
Yuan Shikai meninggal dunia dengan mewariskan kesimpangsiuran perundang-undangan dan angkatan bersenjata Tentara China Utara tanpa seorang panglima yang diakui sebagai pemimpinnya. Akibatnya era 1916-1928 di China dikenal sebagai periode warlordisme atau periode para jenderal perang. Selama masa ini para warlord saling berperang untuk mendapatkan pengaruh kekuasaan.
Sementara itu di wilayah China Selatan Sun Yat Sen masih memiliki pengaruh yang besar. Dengan bantuan Rusia, Sun Yat Sen mengorganisasi ulang Partai Kuomintang. Dalam kebijakanya, ia mengizinkan anggota Partai Komunis untuk bergabung untuk mempersatukan China kembali.

Dekade Nanjing
Setelah kematian Sun pada bulan Maret 1925, Chiang Kai-shek menjadi pemimpin Partai Kuomintang. Pada tahun 1926, Chiang memimpin Ekspedisi Utara untuk tujuan mengalahkan panglima perang dan mempersatukan China. Dalam ekpedisi tersebut Chiang menerima bantuan Uni Soviet dan Kaum komunis. Namun, ditengah perjalanan ia memutuskah hubungan dengan Uni Soviet karena curiga Soviet ingin menyingkirkan Kuomintang yang dikenal sebagai Nasionalis dan akan berbalik mendukung komunis untuk menguasai China. Setelah itu pecahlah pertempuran antara Kuomintang dan China yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
Pada saat yang sama, konflik kekerasan terjadi di Tiongkok Selatan, yang merupakan basis kaum Komunis disana mereka membantai pendukung Nasionalis. Peristiwa ini akhirnya mengarah pada Perang Saudara Tiongkok antara Nasionalis dan Komunis. Chiang Kai-shek berusaha menekan pihak Komunis ke pedalaman saat ia berusaha untuk menghancurkan mereka, sehingga Partai Komunis terpaksa mengadakan long march ke daerah barat daya dan mendirikan basis gerinya di Provinsi Yan'an dan Shaanxi. Selama long march ini, muncul pemimpin PKC yang baru Mao Zedong.
Setelah berhasil mempersatukan China dan mendesak komunis, Chiang Kai Sek akhirnya mendirikan pemerintahan dengan Nanking sebagai ibukota pada tahun 1927. Kemudian pada tahun 1928, tentara Chiang menjatuhkan pemerintah Beiyang yang menjadi penanda dimulainya Dekade Nanjing.
Pada tahun 1930 pihak Nasionalis yang mengambil alih kekuasaan militer dan menyatukan Tiongkok memulai tahap kedua dengan menetapkan sebuah konstitusi sementara dan memulai periode yang disebut "pengawasan”
Undang-undang disahkan dan kemudian menggelar kampanye mempromosikan hak-hak perempuan. Selanjutnya gerakan pembangunan yang dimulai dari desa muali digalakkan. Selain itu Pemerintah Nasionalis juga mengumukan rencananya membuat konstitusi baru pada 5 Mei 1936.
Selama zaman ini serangkaian perang besar-besaran terjadi di Tiongkok barat, termasuk Pemberontakan Kumul, Perang Tiongkok-Tibet dan Invasi Soviet ke Xinjiang. Meskipun pemerintah pusat berusaha secara penuh mengendalikan seluruh negara selama periode ini, namun secara kenyataanya sebagian besar wilayah China di bawah kekuasaan semi-otonom oleh panglima perang lokal, pemimpin militer provinsi atau koalisi panglima perang. Pemerintahan Nasionalis terkuat berada di wilayah timur di sekitar ibukota Nanjing, tapi militeris regional seperti Feng Yuxiang dan Yan Xishan mempertahankan otoritas lokal.

Invasi Jepang ke China
Industrialisasi besar-besaran di Jepang serta pertunbuhan penduduk yang tinggi dan juga faktor kemenangan Faksi militer dalam pemerintahan Jepang membuat Jepang memerlukan bahan baku dan daerah pemasaran untuk industrinya selain itu Jepang juga perlu daerah baru untuk penduduknya karena wilayah Jepang yang sempit, akhirnya Jepang pun mulai menyusun ekspansi militernya secara matang
Pada bulan September 1931 Jepang merebut Manchuria dari China kemudian  mendirikan negara boneka bernama Manchukuo dengan mengangkat kaisar Qing Puyi sebagai kepala negaranya pada tahun 1932. Hilangnya Manchuria membuat pukulan besar bagi perekonomian China dibawah Kuomintang. Liga Bangsa-Bangsa yang didirikan pada akhir Perang Dunia I, tidak dapat bertindak apa-apa dalam menghadapi pembangkangan Jepang.
Setelah berhasil menguasai Manchuria, Jepang kemudian berusaha menguasai wilayah China lainya, namun pada saat itu pemerintahan Chiang pada saat itu lebih sibuk dengan kampanye pemusnahan Komunis dibandingkan dengan melawan penjajah Jepang. Pada bulan Desember 1936, terjadi peristiwa yang terkenal dengan nama Insiden Xian, dalam peristiwa tersebut Chiang Kai-shek, dalam sebuah acara diculik oleh Zhang Xueliang dan dipaksa untuk bersekutu dengan Partai Komunis untuk melawan Jepang, dan Chiang pun setuju dan akhirnya terbentuklah Persatuan Partai Kuomintang –Partai Komunis China melawan Jepang.
Perlawanan China mulai memanas setelah pada 7 Juli 1937, terjadi bentrokan antara pasukan China dan Jepang di luar Beijing dekat Jembatan Marco Polo. Pertempuran ini menyebabkan awal perang terbuka antara China dan Jepang, meskipun kedua pihak tidak menyatakan perang. Setelah insiden tersebut Shanghai jatuh ke tangan Jepang setelah tiga bulan pertempuran selanjutnya Ibu kota Nanjing juga jatuh pada bulan Desember 1937. Kejatuhan Nanjing diikuti oleh insiden pembunuhan dan perkosaan massal yang dikenal sebagai Pembantaian Nanjing. Ibu kota negara sementara akhirnya dipindahkan ke Wuhan yang kemudian diganti menjadi Chongqing yang menjadi pusat pemerintahan sampai 1945.
Pada 1940 Jepang mendirikan pemerintahan boneka di China dengan menunjuk Wang Jingwei sebagai Presidenya.
Front Persatuan antara Kuomintang dan Partai Komunis China memberikan keuntungan besar bagi pihan PKC untuk menyebarkan ajaran dan propagandanya pada masyarakat China
Setelah tahun 1940 konflik antara Kuomintang dan Komunis menjadi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang tidak di bawah kendali Jepang. Masuknya Amerika Serikat ke Perang Pasifik setelah 1941 mengubah sifat hubungan mereka. Komunis memperluas pengaruh mereka, dan Kuomintang berusaha untuk menetralisir penyebaran pengaruh komunis. Sementara itu Tiongkok utara telah disusupi secara politik oleh politisi Jepang di Manchukuo yang menggunakan fasilitas, seperti Wei Huang Gong.
Pada tahun 1945 Republik Tiongkok muncul dari perang, nominal dengan kekuatan militer yang besar namun sebenarnya ekonomi terpuruk dan di ambang perang saudara habis-habisan. Ekonomi memburuk, dilemahkan oleh tuntutan militer dari perang asing dan perselisihan internal, dengan inflasi spiral, pengambilan keuntungan oleh pihak Nasionalis, spekulasi dan penimbunan. Kelaparan datang setelah perang, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir dan kondisi tidak menentu di banyak bagian negara.
Situasi semakin rumit setelah kesepakatan Sekutu di Konferensi Yalta pada bulan Februari 1945 dengan masuknya pasukan Uni Soviet ke Manchuria untuk mempercepat kekalahan Jepang. Kuomintang awalnya yakin bahwa niat Soviet menduduki Manchuria adalah membantu mereka mengalahkan Jepang dan tidak ada kepentingan lain.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945, Pemerintah Nasionalis-Kuomintang memindahkan ibukota kembali ke Nanjing. Dengan bantuan Amerika, tentara Nasionalis pindah ke utara seiring menyerahnya Jepang di daerah itu. Uni Soviet yang masih menduduki Manchuria kemudian membantu Partai Komunis agar bisa lebih kuat lagi dalam menghadapi konflik dengan Kuomintang.

Berdirinya Republik Rakyat China
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II perang, Amerika Serikat mengerahkan kapal perang US Marines untuk mengantisipasi Uni Soviet menyerang Beijing dan Tianjin serta sebagai upaya memberikan dukungan logistik pada  pasukan Kuomintang di sebelah utara dan timur laut Tiongkok.
Untuk membantu tujuan ini, pada 30 September 1945 Divisi Marinir Pertama tiba di Tiongkok dan diberi tugas dengan tuntutan keamanan di wilayah Semenanjung Shandong dan bagian timur Provinsi Hebei.
Melalui pengaruh mediasi Amerika Serikat gencatan senjata militer disepakati pada bulan Januari 1946, namun setelah itu pertempuran kembali terjadi antara Kuomintang dan Komunis. Ditengah isu permasalahan ketidakberesan korupsi yang mnjangkiti pemerintah Republik China pimpinan Kuomintang, serta meningkatnya hasutan dan propaganda yang dilakukan Partai Komunis, rakyat China mulai ragu pada Kuomintang dan berpaling bersimpati pada Partai Komunis.
Meski terlambat, pemerintah saat itu berusaha untuk menarik simpati dan dukungan rakyat melalui reformasi internal. sayangnya usaha ini sia-sia karena korupsi merajalela dan kekacauan politik dan ekonomi telah merajalela. Pada akhir 1948 posisi Kuomintang kian suram dan terjepit. Militer Kuomintang  mengalami demoralisasi, sehingga meskipun Kuomintang memiliki keuntungan dalam jumlah angkatan bersenjata dan senjata, serta menguasai wilayah dan populasi yang jauh lebih besar dan menikmati dukungan internasional yang cukup besar namun mereka terus mengalami banyak kekalahan dari Tentara Pembebasan Rakyat, Partai Komunis China.
Pada Januari 1949 Beijing diambil alih oleh Komunis tanpa perlawanan. Antara April dan November Kuomintang kehilangan kota-kota besar kepada Komunis dengan sedikit perlawanan. Dalam kebanyakan kasus pedesaan dan kota-kota kecil sekitarnya telah berada dibawah pengaruh komunis, jauh sebelum kota. Akhirnya, pada tanggal 1 Oktober 1949, pihak Komunis mendirikan Republik Rakyat China.
Sementara itu Parta Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek pada 1 Oktober 1949 bersama para pendukungnya yang kurang lebih berjumlah dua juta serta ratusan ribu pasukan meninggalkan China daratan menuju ke Pulau Taiwan. Selanjutnya pada 7 Desember 1949 Chiang menyatakan Taipei sebagai ibukota sementara Republik China.





Sejarah Berdirinya Republik Rakyat China
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.