Kita
mungkin selalu membayangkan bahwa jika suatu makin tinggi suatu maka udaranya
makin terasa panas, karena akan makin dekat dengan Matahari tapi kenyataanya malah sebaliknya .
Mengapa
Hal itu Bisa terjadi ?
Sama
halnya dengan zat –zat lainya. Udara
yang merupakan gas itu juga memiliki berat dan punya kecenderungan untuk
menekan udara di bawahnya, sehingga tempat yang memiliki ketinggian rendah memiliki kerapatan
molekul udara yang lebih tinggi karena menahan tekanan udara dari daerah
atau kawasan yang memiliki ketinggian tinggi. Intinya, molekul udara di dataran
rendah menjadi lebih padat, sedangkan di dataran tinggi jadi lebih renggang. Jadi makin
tinggi suatu tempat dari permukaan laut, suhu udara akan berubah-ubah.
Lalu
apa hubungannya molekul udara dengan suhu yang dingin?
Semua
itu berkaitan dengan teori Gerak Brown (Browning Motion). Jadi ternyata molekul
gas itu bergerak terus sepanjang waktu, menghasilkan energi kinetis
(energi yang diperoleh karena gerakan). Dan seperti yang dijelaskan di atas, di
dataran rendah molekulnya lebih padat daripada dataran tinggi.
Perumpamaannya,
bayangkan sebuah ruangan dengan 30 orang yang terus bergerak. Pasti suatu saat
menimbulkan tabrakan dan gesekan antar orang bukan?
Nah
di hukum fisika, gesekan dan tabrakan akan menimbulkan panas. Sekarang apa yang
terjadi bila dengan ruangan yang sama kita tambah menjadi 300 orang, lalu 3000
orang. Pasti semakin padat orang yang ada di ruangan tersebut makin
banyak gesekan yang terjadi bukan?
Begitu
pula dengan molekul gas yang ada di sekitar kita.
Jadi
kesimpulannya adalah : Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan udaranya makin
kecil, energi kinetis makin kecil, gesekan antar molekul udara makin berkurang
dan suhu juga makin kecil serta begitu pula sebaliknya.
Mengapa Makin Tinggi Suatu Tempat Udaranya Makin Dingin ?
4/
5
Oleh
Unknown