Beberapa bulan belakangan ini masyarakat kita dibuat gelisah dengan khawatir akan ancama krisis 1998 yangh akan terulang kembali dengan penguatan nilai US Dollar yang membuat mata uang kita makin payah dan terperosok dalam hingga akan mendekati angka 14.200/US Dollar di penutupan pasar valuta asing pada akhir jum’at (04/09) kemarin, selain itu angka pertumbuhan ekonomi kita terus melambat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Bahkan di semester II tahun 2015, proyeksi pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 4,7 persen, level terendah dalam 3 tahun terakhir. Sehingga banyak kalangan khawatir krisis 1998 yang mengerikan itu akan terulang kembali
Untuk melihat keadaan ekonomi kita saat ini kita harus melihatnya dengan indicator yang jelas untuk menggambarkan, apa yang terjadi dengan perekonomian kita saat ini;
Inflasi
Pertama soal inflasi,pada tahun 1998 inflasi Indonesia mencapai puluhan persen, sedangkan tahun ini, hingga sampai semester I 2015 inflasi kita hanya sekitar 2 persen.
Pertumbuhan Ekonomi
Sementara jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi, meski melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih 4,7 persen pada semester I, dan ini masih dalam kategori tinggi dibanding negara-negara G-20. Sedangkan pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi minus 14 persen.
Current Account Defisit Ekonomi
Selanjutnya yang tentang Current Account Defisit ekonomi kita saat ini dalam tren perbaikan. kondisi liquiditas perbankan kita saat ini masih sangat kuat dan melimpah.
Cadangan Devisa
BI mencatat, hingga Juli 2015 cadangan devisa yang dimiliki mencapai 107,6 miliar dollar AS. Cadangan devisa sebesar ini cukup untuk 6,8 bulan kedepan untuk keperluan impor dan pembayaran kewajiban luar negeri. Nilai ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 1998, yang hanya sebesar 23,76 miliar dollar AS.
Setelah melihat Indikator- indicator diatas kita semakin tahu bahwa secara fundamental ekonomi kita masih sangat kuat sehinggan kita bisa sedikt lega bahwa ancaman krisis itu masih jauh, dan keadaan yang sebenarnya terjadi saat ini adalah efek psikologis karena kepanikan dan ketidakpercayaan penanam modal dengan situasi ekonomi kita.
Tapi meski begitu diharapkan pemerintah bisa menangani masalah ini dengan cepat tepat agar isu ini tak menjadi seperti sebuah” bola salju” yang makin besar dan nantinya akan menghancurkan perekonomian kita saat ini
Ekonomi Indonesia Masih Jauh dari Krisis
4/
5
Oleh
Unknown