Jika
Bangsa Indonesia memilik Bapak bangsa bernama Soekarno maka Vietnam memiliki
Bapak Bangsa juga bernama Ho Chi Minh atau yang lebih akrabi dipanggil Paman Ho
yang berjuang keras memerdekakan serta mempersatukan Vietnam dari rongrongan
para penjajah. Agar pembaca lebih memahami sosok Paman Ho sang Bapak Bangsa
Vietnam ini dengan membaca artikel dibawah ini ...
Kehidupan
Pribadi
Ho Chi Minh dilahirkan pada 19 Mei 1890 di Desa
Kiem Lien, Provinsi Nghe An, Vietnam dengan nama asli Nguyễn Sinh Cung, namun
kemudian berganti nama menjadi Ho Chi Minh yang berarti "Dia yang
menerangi", Dalam perkembangannya
nanti, ia dikenal dengan sebutan Bac Ho (Paman Ho).
Setelah
menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah setempat tahun 1907, Ho dan
saudara lelakinya pergi ke kota Hué untuk belajar di Franco-Vietnamese Academy.
ia secara resmi ikut serta dalam gerakan revolusioner rahasia sejak usia 17
tahun. Gerakan revolusioner yang dipimpin oleh para pejuang revolusioner tua
seperti Pan Chau Trinh, Phan Boi Chau, dan Hoang Hoa Tham. Tugas Ho muda adalah
menyampaikan berbagai berita (sebagai kurir). Selama ikut dalam keanggotaan
organisasi itu, Ho muda banyak belajar tentang arti nasionalisme, mencintai dan
mengabdi kepada rakyat. Karena melihat penguasa kolonial Perancis yang
sewenang-wenang di negerinya, Ho muda menetapkan niat di dalam hatinya bahwa
dia harus pergi menuju Eropa (Perancis) untuk menyaksikan bagaimana orang Barat
mengatur negaranya
Namun,
tiga tahun kemudian Ho meninggalkan tempat tersebut sebelum menyelesaikan
pendidikannya dan bekerja sebagai guru sekolah di kota Phan Thiết. Pada
tahun 1911, Ho pergi ke Saigon dan mendapatkan pekerjaan sebagai juru masak
kapal uap Perancis.
Pada
tahun 1912-1913, Ho muda meninggalkan negerinya, dengan menyelundup, diatas
kapal yang mengantar surat ke Perancis. Selama di kapal, dia senantiasa berada
di dapur, membantu beragam pekerjaan di dapur itu. Di kapal itu, ia banyak
bergaul dengan orang-orang Perancis sambil belajar bahasa Perancis dari mereka.
Sesampainya di Perancis, Ia mendapati bahwa orang-orang di Perancis sendiri
banyak yang memiliki sopan santun daripada yang berada di Vietnam. Dari
perjalanan berharganya tersebut, muncullah semangat membara di benak Ho untuk
memerdekakan Vietnam dari tangan Perancis.
Selama
dua tahun, dia berkeliling ke berbagai kota di Eropa, Amerika, dan Afrika
hingga akhirnya menetap sementara di London. Pada akhir tahun 1916, Ho kembali
ke Perancis untuk menemui rekan-rekannya yang kelak berperan dalam gerakan
kemerdekaan Vietnam. Pada tahun 1919, Ho menulis sebuah petisi yang menuntut
diakhirinya ekploitasi koloni Perancis terhadap Vietnam. Petisi tersebut
disampaikan dalam Versailles Peace Conference yang diselenggarakan di akhir
Perang Dunia I. Walaupun petisi tersebut tidak diakui secara resmi, namun usaha
Ho tersebut diketahui secara luas di Vietnam.
Peran
Ho Chi Minh di Dunia Politik
Pidato pertama Ho Chi Minh berbicara mengenai
perlawanan terhadap imperialisme yang melakukan tindak kekerasan di Vietnam.
Pidator yang disampaikan pada tahun 1920 di sebuah kongres Partai Sosialis
Perancis tersebut bermaksud mengajak partai mendukung para penduduk lokal
Vietnam yang tertindas. Ho kemudian menjadi salah satu pendiri Partai Komunis
Perancis karena dia merasa kaum sosialis menghindari isu kolonialisme,
sedangkan kaum komunis bersedia mempromosikan kebebasan nasional.
Pada
tahun 1921, Ho bersama dengan kelompok pendatang dari Algeria, Senegal, India
Selatan, dan Asia yang terbuang di Paris membentuk surat kabar mingguan yang
disebut Le Paria (Orang Buangan). Kelompok ini disatukan oleh semangat
nasionalisme dan perlawanan yang sama menentang komunisme. Sejak tahun 1923, Ho
Chi Minh pergi mengunjungi Rusia dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin Soviet,
seperti Nikolai Bukharin, Leon Trotsky, dan Joseph Stalin. Di Rusia, Ho dilatih
sebagai agen Komintern (Komunis Internasional) dan juga mempelajari pemikiran
Marxisme-Leninisme, serta teknik revolusioner di Communist University of the
Toilers of the East (sering dikenal sebagai Sekolah Stalin).Komintern adalah
suatu gerakan sosialis internasional yang memiliki agen di berbagai negara
untuk menyebarkan revolusi, sosialisme, dan mengelola cabang organisasi komunis
di luar negeri.
Pada
1925, Ho pergi ke Canton, Cina dan bekerja sebagai penerjemah bagi Mikhail
Borodin, sesama agen Komintern, yang ingin menggerakkan revolusi sosialis di
Cina. Ho dan Borodin membantu Chiang Kai-shek agar dapat menjadi penerus Sun
Yat Sen. Semasa di Cina, Ho mengajak pengungsi Vietnam mendirikan Pekumpulan
Pemuda Revolusioner Vietnam (Thanh Nien Cach Menh Dong Chi Ho) atau sering
disebut Thanh Nien. Pada tahun 1927, Ho kembali ke Rusia selama beberapa tahun,
namun beberapa kali kembali ke Cina untuk merekrut anggota Thanh Nien.
Pada
tahun 1930, Ho Chi Minh mendirikan Partai Komunis Vietnam atau Partai Komunis
Indocina di Hongkong. Setahun kemudian, Ho ditangkap oleh pemerintah Inggris
karena terlibat dalam kegiatan revolusioner dan dipenjara selama dua tahun.
Setelah dilepaskan, Ho tinggal di Rusia hingga tahun 1938. Ho kemudian menjadi
penasihat militer Partai Komunis Tiongkok saat Jepang melakukan invasi ke Cina.
Gerakan
Kemerdekaan Vietnam
Untuk pertama kalinya setelah 30 tahun
meninggalkan Vietnam, Ho Chi Minh kembali ke negaranya pada tahun 1941 dan
mendirikan Liga untuk Kemerdekaan Vietnam (Viet Nam Doc Lap Dong Minh atau Viet
Minh) bersama temanya seorang guru Sejarah bernama Vo Nguyen Giap. Sewaktu Jepang
menyerah 15 Agustus 1945, maka Ho dan tentaranya dengan cepat masuk ke Hanoi.
Pada 2 September dia memproklarnasikan kemerdekaan Vietnam bertempat di Lapangan
Ba Dinh, Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam dan
dia menjabat sebagai presiden pertama. Amerika Serikat yang baru mengalahkan
Jepang, menyambut baik proklamasi tersebut dengan mengutus sejumlah perwira untuk
menghadiri upacara tersebut bahkan sejumlah pesawat Amerika juga melakukan
terbang lintas menghormati proklamasi ini.
Namun
hubungan manis itu ternyata tidak berjalan lama karena pergantian presiden Amerika
Serikat dari Roosevelt ke Truman juga merubah kebijakan politik luar Ameria Serikat
dibawah Truman memperbolehkan para sekutunya seperti Inggris Perancis dan
Belanda menguasai kembali bekas wilayah jajahannya sebelum Perang Dunia II (mempertahankan
Status Quo) untuk menghadapi situasi
pasca perang.
Tidak
lama kemudian, Perancis tiba kembali di Vietnam untuk menjajah lagi dengan berhasil menaklukkan Vietnam bagian Selatan,
lalu setelah itu mereka mengajak kaum komunis di Vietnam utara untuk berunding. Namun perundingan tersebut
tidak mencapai kesepakatan dan Perancis menyerang kota Haiphong di bagian utara
Vietnam hingga menewaskan ribuan orang. Sebagai tanggapan terhadap serangan
tersebut, Viet Minh menyerang Perancis di kota Hanoi pada 19 Desember 1945 dan
peristiwa ini menandai berawalnya Perang Indocina II. Selama delapan tahun, Mao
Zedong menolong Viet Minh, sedangkan Amerika Serikat membantu Perancis dan
pasukan anti-komunis Vietnam. Pada tahun 1954, Perancis mengalami kekalahan
besar di Dien Bien Phu, barat laut Vietnam dan membuat Perancis mau duduk di
meja perundingan yang diadakan di Jenewa pada 17 Juli 1954 dengan kesepakatan
Vietnam dibagi menjadi dua antara Vietnam Utara yang dipimpin Ho Chi Minh dan
Vietnam Selatan yang dikuasai oleh Kaisar Bao Dai dan 4 tahun setelah
perundingan harus diadakan pemilu nasional untuk membentuk pemerintahan Vietnam
bersatu
Ho yang
sejak awal tidak menyetujui adanya pemisahan wilayah Vietnam tersebut memerintahkan
Viet Minh dan pasukan Vietnam Utara untuk berjuang di daerah Vietnam Selatan
yang dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Kemudian terjadilah perang saudara
antara pendukung Ho (sebagian besar di Vietnam Utara) dan Vietnam Selatan di
bawah pengaruh Amerika Serikat.
Pada
akhir tahun 1950-an, Ho membentuk suatu gerakan gerilya komunis denganmenyusupkan
kader-kader komunisnya ke Vietnam Selatan. Di sana, mereka berhasil
mempengaruhi rakyat untuk menentang pemerintahannya sendiri dan membantu
gerilyawan komunis di Vietnam. Gerilyawan komunis dari Vietnam Selatan disebut
Vietkong. pasukan AS yang ditugaskan di Vietnam Selatan tidak dapat bekerja
secara efektif karena banyak Vietkong yang menyamar menjadi rakyat biasa.
Selain bergerilya, pasukan Vietkong juga membuat terowongan bawah tanah (jalur
tikus) dalam mematahkan perlawanan tentara AS. Ranjau dan jebakan dari bambu
runcing pun dipakai untuk mengalahkan pihak Sekutu. Sehingga, terjadilah
pertempuran hebat antara pasukan Vietnam Utara dan pasukan Vietnam Selatan yang
dibantu AS pada tahun 1968. Hal ini membuat kedua belah pihak menderita
kerugian dalam jumlah yang besar.
Akhir
Hidup
Sejak tahun 1960, Ho mulai mundur dari
pengambilan keputusan mengenai perang karena kondisi kesehatannya yang terus
menurun dan sering sakit-sakitan. Di tengah kondisinya yang sedang menurun
tersebut, Ho berpesan agar jika ia meninggal tubuhnya dikremasi dan abunya
disebarkan tanpa publikasi. Namun, ketika Ho meninggal pada 2 September 1969 pukul
9.47 pagi Waktu Vietnam, akibat serangan jantung. Jasadnya malah diawetkan dan
diletakkan dalam Mausoleum Ho Chi Minh, di Lapangan Ba Dhin, Hanoi dan terbuka
untuk publik karena rakyat Vietnam tak mau kehilangan dan berpisah dengan Bapak
Persatuan Vienam ini. Bahkan sebagai bentuk penghormatan atas kematianya, para
pihak yang bertikai di seluruh Vietnam sepakat untuk mengadakan gencatan
senjata selama 72 jam.
Ho
Chi Minh yang dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, hemat, berpakaian sederhana,
berbicara dengan tenang, sangat sabar dan ramah ini, merupakan sosok pahlawan
terbesar bagi bangsa Vietnam karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan
kemerdekaan dan menyatukan Vietnam sehingga sangat dipuja-puja oleh rakyat
Vietnam.
Ketika
pasukan Vietnam Utara berhasil menaklukkan Saigon, Ibu Kota Vietnam Selatan pada
April tahun 1975 mereka mengganti nama Saigon dengan nama baru Ho Chi Minh City
sebagai penghormatan pada bapak persatuan bagsa Vietnam seklaigus simbol yang
menandai bersatunya Vietnam kembali.
Ho Chi Minh, Bapak Persatuan Bangsa Vietnam
4/
5
Oleh
Unknown