Friday, November 6, 2015

Perang Yugoslavia, Bencana Kemanusiaan di Balkan


Yugoslavia adalah nama sebuah negara federasi terbesar di Balkan yang pernah ada pada periode 1918 hingga 2003 dimana negara ini memainkan peranan penting dalam percaturan politik dunia pada era perang dingin karena tak ikut Blok Barat dan Blok Timur serta ikut membentuk aliansi sendiri bernama Gerakan Non Blok, Namun negara ini mengalami nasib yang tragis banyak anggota negara-negara bagianya yang memisahkan diri karena heterogenitas etnik dan agama masyarakatnya yang tak setuju dominasi etnis Serbia pada pemerintahan Federal serta ketiadaan pemimpin yang kuat seperti Joseph Broz Tito yang berhasil.

Munculnya benih perpecahan
Pada tahun 1971 sebagai akibat melemahnya perekonomian Yugoslavia dan juga memburuknya hubungan antara etnis Serbia dan Kroasia,  pimpinan Liga Komunis Yugoslavia, Miko Tripalo dan Savka Dabčević-Kučar bekerjasama dengan kelompok-kelompok partai nasionalis negara bagian melancarkan demonstrasi menuntut peningkatkan kekuasaan republik negara bagian federal, gerakan itu dikenal sebagai Gerakan Massa (MASPOK) dan dikenal dengan nama “Kroasia Spring” . Tito, yang berasal dari etnis Kroasia menanggapi masalah tersebut dengan pendekatan ganda  melakukan penangkapan terhadap para pimpinan gerakan itukarena tuduhan sparatis (membangkitkan nasionalisme etnis),serta memulai agenda reformasi untuk menghindari krisis serupa terjadi lagi di masa mendatang.

Pada tahun 1974, sebuah konstitusi federal yang baru disahkan dengan memberikan otonomi yang lebih luas pada republik negara bagian, dengan tujuan utama memenuhi tuntutan gerakan “Koroasia Spring” pada tahun 1971 lalu. Konstitusi ini juga memberi status otonomi yang sama pada dua provinsi Serbia yaitu, Kosovo dan Vojvodina, Kosovo yang merupakan provinsi dari Serbia tapi mayoritas penduduknya berasal dari etnis Albania sementara Vojvodina , adalah provinsi Serbia yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Serbia dan etnis Hungaria. Konstitusi baru ini jelas sangat memuaskan para republik –republik negara bagian seperti Kroasia serta Albania Kosovo dan minoritas di Vojvodina. Tentu saja kebijakan menimbulkan kekecewaan pada Serbia yang merupakan negara sekaligus etnis terbesar di Federasi Yugoslavia karena akan mengurangi pengaruh Serbia pada pemerintahan federal serta juga akan menimbulkan desintegrasi bangsa karena menguatnya sentimen etnis (kebangsaan) di republik-republik negara bagian Federasi Yugoslavia

Pada tanggal 4 Mei 1980, Tito meninggal dunia dan dia belum sempat mempersiapkan penggantinya padahal konstitusi 1974 mengangkat Tito sebagai Presiden seumur hidup, karena dianggap tak ada sosok pemimpin yang dianggap kuat dan mampu menggantikan Tito maka setelah kematianya pemerintahan Federal dijalankan secara kolektif kepresidenan, menurut konstitusi 1974 dari yang dimana kursi kongres sampai pemilihan presiden digilir secara tahunan masing-masing republik negara bagian serta dua daerah otonom (Kosovo dan Vojvodina). Dari tahun 1980 sampai 1990, Kepala pemerintahan Yugoslavia dijabat antara lain oleh, Cvijetin Mijatovic (Bosnia & Herzegovina) 1980-1981, Sergej Kraigher (Slovenia) 1981-1982, Petar Stambolic (Serbia) 1982-1983, Mika Spiljak (Croatia) 1983-1984, Veselin Djuranovic (Montenegro) 1984-1985, Radovan Vlajkovic (Vojvodina) 1985-1986, Sinan Hasani (Kosovo) 1986-1987, Lazar Mojsov (Macedonia) 1987-1988, Raif Dizdarevic (Bosnia & Herzegovina) 1988-1989, Janez Drnovsek (Slovenia) 1989-1990, Borisav Jovic (Serbia) 1990-1991.

Pada tahun 1987, terjadi demonstrasi besar-besaran menuntut otonomi yang lebih luas bagi Kosovo lalu , Beograd meresponya dengan mengirimkan pasukan dibawah pimpinan Slobodan Milosevic pasca peristiwa itu namanya kian populer di seantero Yugoslavia

Dengan popularitasnya yang kian meningkat pada tahun 1989 Slobodan Milosevic berhasil terpilih menjadi presiden republik negara bagian Serbia setelah ia menyatakan dukunganya pada etnis Serbia dalam konflik antara etnis Serbia dan Albania di Kosovo. Setelah berhasil mengamankan posisinya di Serbia, Milošević melanjutkan usahanya untuk mengambil kendali pemerintahan Vojvodina, Kosovo, dan tetangga Republik negara bagia Montenegro, tak lama kemudian Milosevic berhasil menempatkan para sekutunya menjadi perwakilan Republik negara bagian Montenegro dan dua daerah otonom Kosovo dan Vojvodina dalam Kolektif kepresidenan untuk mendukung rencananya memperkuat kontrol pemerintah pusat pada republik negara bagian dan daerah otonom, Namun tak semua republik negara bagian mendukung rencana Milosevic tersebut, sehingga suara di Dewan Kolektif Kepresidenan terpecah dimana pihak yang pro atas Ide tersebut adalah Serbia, Montenegro, Vojvodina dan Kosovo sementara pihak yang kontra adalah Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, dan Makedonia.

Slovenia & Kroasia
Pada Januari 1990, saat Kongres luar biasa ke-14 Liga Komunis Yugoslavia (Januari 1990), delegasi dari Liga Komunis Kroasia ,pimpinan Ivica Račan, dan Liga Komunis Slovenia sama-sama menyatakan keluar dari sidang kongres karena tak setuju dengan rencana Milošević mencabut otonomi pada republik negara bagian dan dua daerah otonom. dengan demikian kesatuan Liga Komunis Yugoslavia pun pecah dan mengarah pada pembentukan sistem multi partai di republik-republik negara bagian. Pada bulan April 1990 diadakan Pemilihan umum Yugoslavia, Liga -liga (Partai-partai) komunis di repuplik-republik negara bagian gagal memenangkan mayoritas pemilu di republik negara bagian Di Kroasia dan Slovenia partai nasionalis berhasil memenangkan pemilu lokal setempat.

Pada tanggal 22, Desember 1990 Slovenia mengadakan referendum tentang kemerdekaan dan berhasil dimenangkan kelompok pro-kemerdekaan. Lalu Kroasia pun menyusul dengan mengadakan referendum yang sama pada Mei 1991 yang juga sama dimenangkan kelompok pro kemerdekaan Selanjutnya pada 25 juni 1991 Kroasia dan Slovenia yang berada di bawah pemerintahan nasionalis a negara menyatakan menyatakan kemerdekaanya dari Federasi Yugoslavia. Yugoslavia tak tinggal diam begitu saja pada tanggal 27 Juni di pagi hari , Tentara Rakyat Yugoslavia yang mayoritas berasal dari etnis Serbia dikirim untuk menguasai Slovenia lagi, pertempuran antara Yugoslavia dan Slovenia ini hanya berlangsung selama sepuluh  hari  dan berhenti pada tanggal 7 Juli , melalui Perjanjian Brijuni, yang isinya melaksanakan gencatan senjata bersenjata  dan  moratorium kemerdekaan Slovenia dari Yugoslavia selama tiga bulan. Penghentian perang ini sebenarnya dalah faktor bahwa mayoritas penduduk Slovenia adalah ertnis Slovenia sendiri sementara sedikit sekali etnis Serbia disana serta letak Slovenia yang jauh dari Beograd sehingga minim sekali kepentingan etnis Serbia disana dan Serbiapun ingin lebih fokus melakukan operasi militer Kroasia yang etnik penduduk Serbia nya relatif banyak serta dekat dari Beograd untuk mengamankan kepentingan Serbia disana. Di Kroasia perang terjadi secara sengit Kelompok etnis Serbia yang tinggal di Kroasia turut membnatu tentara federal Yugoslavia melawan kelompok pro kemerdekaan Kroasia dengan menduduki beberapa wilayah di Kroasia pada bulan Januari 1992 diadakan gencatan senjata antara tiga belah pihak yang bertikai karena perhatian Pemerintah Federal sedang fokus pada gejolak di Bosnia-Herzegovina yang juga menuntut kemerdekaan. Lalu Bulan Juni 1992 Tentara etnis Kroasia yang semula bersekutu dengan Bosnia karena sama-sama menuntut kemerdekaan, balik menyerang Bosnia dan bekerjasama dengan Yugoslavia dengan harapan nantinya jika perang berakhir, maka mereka akan membagi Bosnia menjadi dua bagian untuk mereka . Tahun 1994 setelah ada kesepakatan Zagreb Tentara Kroasia dan Bosnia kembali bersatu lagi melawan Tentara Yugoslavia hingga pada akhirnya pada Agustus 1995 Tentara Yugoslavia berhasil diusir dari Kroasia.

Makedonia
Sementara itu pada 8 September 1991 Republik negara bagian Makedonia yang letaknya tepat di selatan Serbia menyatakan kemerdekaanya dan memisahkan diri dari Federasi Yugoslavia, Namun Tentara federal hanya diam saja dan membiarkanya karena negara ini sangat miskin dan etnis Serbia disana sangat minim sekali sehingga Pemerintahan Federal yang didominasi etnis Serbia merasa tak punya kepentingan disana dan membiarkan Makedonia lepas begitu saja.
           
Bosnia-Herzegovina
Bosnia (Bosnia-Herzegovina) adalah republik negara bagian dari Federasi Yugoslavia dimana komposisi penduduknya berdasarkan etnik pada tahun 1991 tak ada etnik yang dominan dimana Etnik Bosnia populasinya 44% yang mayoritas beragama Islam, etnis Serbia berjumlah 32,5% mayoritas Kristen Orthodox dan 14% etnis Kroasia sebesar 17%. Setelah pemisahan diri Kroasia, Slovenia dan Makedonia. Mayoritas penduduk muslim Bosnia pun juga ingin melakukan hal yang sama karena pemerintahan Federasi Yugoslavia didominasi oleh etnis Serbia yang mayoritas beragama Kristen Orthodoks yang membuat kebijakan sering merugikan etnis non serbia

Pada bulan Januari 1992 Bosnia mengadakan referendum tentang kemerdekaan, namun etnis Serbia memboikot referendum kemerdekaan tersebut, hasilnya kelompok pro kemerdekaan memenangkan suara tapi Federasi Yugoslavia tidak mengakui hasil referendum tersebut karena dianggap ilegal dan tidak diikuti etni Serbia, Selain itu pemerintah federal juga ingin melindungi kepentingan etnis Serbia di Bosnia yang merupakan etnis terbesar kedua disana Lalu untuk menandingi aksi kelompok pro-kemerdekaan, pada 9 Januari 1992 etnis Serbia di Bosnia memproklamirkan berdirinya Republik Srpska ddan meminta bantuan tentara federal Yugoslaia,

Pada 3 Maret 1992, Muslim Bosnia mendeklarasikan kemerdekaanya dari Yugoslavia  sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung sengit dan kejam karena Bosnia banyak menyimpan kepentingan Serbia disana seperti 60% industri baik milimter maupun non militer ada di sana, etnis Serbia merupakan mayoritas kedua di Bosnia

Tentu saja Yugoslavia tak ingin melihat wilayahnya yang sangat strategis dan sarat kepentinganya hilang begitu saja akhirnya Yugoslavia mengerahkan tentara nya untuk menguasai kembali Bosnia tapi kini tujuan utama Yugoslavia adalah membentuk negara Serbia Raya, dalam perang ini mereka mengusir orang-orang non serbia di daerah yang didukinya serta melakukan pembunuhan dan perkosaan pada wanita-wanita Kroasia dan Serbia agar mereka melahirkan anak-anak beretnis Serbia dan suatu saat Serbia akan mengklaim wilayah itu sebagai kekuasaanya
Akhirnya Perang ini pun dapat dihentikan setelah pasukan Bosnia dan Kroasia dengan dibantu para mujahidin dan pasukan NATO berhasil mengusir Serbia dari Bosnia dan Kroasia hingga memukul mundur sampai Beograd dan memaksanya menandatangani Perjanjian Dayton.

Kosovo

Pada tahun 1999, Kosovo yang merupakan wilayah otonomi serbia namun didominasi etnis Albania bergejolak menuntut kemerdekaan lau Serbia bereaksi keras dengan mengirimkan militer untuk memadamkan pembrontakn tersebut yang menyebabkan banjirnya kaum pengungsi etnis Albania ke wilayah tetangga Serbia. Sepuluh minggu kemudian, NATO yang ingin mengikis pengaruh Rusia di Balkan melalui Pan-Slavia nya serta mengentikan pembersihan etnis yang dilakukan Milosevic, tanpa mandat PBB menyerang Serbia lalu membentuk pasukan keamanan dan pemerintahan sementara melalui Commanded Kosovo Force (K-FOR) dan UN Mission in Kosovo (UNMIK) kemudian menjalankan kekuasaan, kecuali di wilayah berpopulasi etnis Serbia di utara Kosovo.  Akhirnya Milosevic menyerah dan  Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional. Setelah itu giliran penduduk etnis Serbia yang dibersihkan oleh KLA. Kelompok gerilyawan Albania yang disertai juga penghancuran peninggalan- peninggalan budaya Serbia di Kosovo sebagai jalan menghapuskan jejak orang Serbia di sana. Tujuan utama KLA sendiri adalah menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah Balkan lainnya yang dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya, seperti yang terjadi pada masa Perang Dunia II.  Sejak saat itu, elite politik Kosovo bertekad untuk segera memerdekakan Kosovo. Dan Hasil referendum yang dilakukakn Kosovo pada September 2007 yang diboikot warga etnis Serbia atas instruksi Beograd,  mengkonfirmasikan aspirasi tersebut. Lalu pada 17 Februari  2008 Kosovo mendeklarasikan kemerdekaanya.
Perang Yugoslavia, Bencana Kemanusiaan di Balkan
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.