Friday, January 1, 2016

Ku Klux Klan, Potet Buram Rasialis Amerika Serikat

Pada 24 Desember tahun 1865 lalu lahirnya organisasi yang memberikan sejarah kelam bagi Amerika Serikat, terkait penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Supremasi Sipil dimana organisasi ini melakukan teror terhadap bangsa-bangsa pendatang khususnya kulit hitam yang dilakukan oleh kelompok ini. Untuk lebih jelasnya mengenal organisasi ekstremis ini silahkan baca artikel dibawah ini.

Asal Usul Lahirnya Ku Klux Klan
Kebencian yang ditebar dan kekerasan yang dilakukan Ku Klux Klan bermula dari dendam kesumat ras kulit putih di Negara-negara bagian wilayah selatan Amerika Serikat dan kaum Kofederasi terhadap ras Kulit hitam pasca perang sipil. Saat itu, orang-orang kulit hitam dibantai orang-orang kulit putih anggota Ku Klux Klan. Pemicunya adalah kemenangan kulit hitam yang membebaskan mereka dari jerat perbudakan. Pada masa kejayaannya, Ku Klux Klan berhasil merebut lebih dari 3 juta anggota. Meski kemudian keberuntungan Ku Klux Klan susut, tapi riwayat komplotan ini tak pernah benar-benar tamat.


Pada 24 Desember 1865, bertempat di Tennesse, kelompok veteran pasukan Konfederasi berkumpul dan berunding untuk membentuk komunitas rahasia yang dinamai Ku Klux Klan (KKK). KKK sendiri berkembang dengan cepat dengan berbasikan komunitas persaudaraan rahasia dan berubah menjadi kekuatan paramiliter yang cenderung membalikan kemajuan dari Era Rekonstruksi di Amerika Serikat bagian selatan yang menjadi program pemerintah federal, terutama peraturan yang menghilangkan hak-hak dari masyarakat kulit hitam Amerika Serikat.

Nama Ku Kluk Klan berasal dari bahasa Yunani kyklos yang berarti lingkaran, dan dipadukan dengan bahasa Skotlandia-Gaelik “klan,” yang kemungkinan besar disambungkan demi mendapatkan efek pengulangan nada atau rima. Di bawah naungan filosofi superiotas kulit putih, kelompok KKK menjadikan kekerasan sebagai sebuah cara untuk menghambat kemajuan dari program Era Rekonstruksi pemerintah federal serta upaya pemerintah memberikan hak suara kepada masyarakat Afrika-Amerika.

Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti Yahudi, Asia, dan Katolik Roma. Meskipun kelompok Ku Klux Klan empat tahun setelah berdirinya diumumkan pemerintah AS sebagai organisasi ilegal, namun masih tetap menjalankan aksi pembunuhannya terhadap warga kulit hitam. Bahkan, kelompok ini juga menyerang warga kulit putih yang dianggap sebagai pelindung kulit hitam.

Mantan jenderal pasukan konfederasi, Jenderal Nathan Bedford Forrest, adalah pemimpin tertinggi yang pertama pada tahun 1869. Beberapa tahun kemudian Jenderal Nathan mengalami kegagalan dalam membubarkan organisasi tersebut setelah mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat akibat aktifitas kekerasan yang dirasa terlalu berlebihan.
Meskipun kondisi dan hubungan antar ras sebagian besar wilayah di Amerika Serikat cenderung stabil, KKK berhasil memberikan teror kepada masyarakat Afrika-Amerika dan kaum Republikan di malam hari. Dengan menggunakan cara-cara intimidasi, pengerusakan barang pribadi, penyerangan, dan pembunuhan dalam mencapai tujuan, harapan Ku Klux Klan adalah mampu menguasai suara pada pemilihan presiden di masa mendatang sehingga kekuasaan dapat dipegang mereka.

Di beberapa negara yang berada di selatan Amerika Serikat, kaum Republikan mengorganisasi sebuah kelompok paramiliter khusu yang bertugas menghancurkan keberadaan Ku Klux Klan. Pada tahun 1871, Undang-undag Ku Klux dilegalkan oleh pemerintah dan menjadikan 9 negara bagian di wilaya selatan berada di bawah pengawasan khusus. Hasilnya, ribuan masyarakat yang tergabung dalam persaudaraan Ku Klux Klan berhasil dimasukkan ke balik jeruji penjara.


Saat komplotan Ku Klux Klan bertambah besar, maka semakin menderita orang-orang kulit hitam. Pada malam hari, komplotan ini bergentayangan lengkap dengan atribut kebesarannya. Di kegelapan itulah mereka salurkan hobi membakar rumah-rumah warga kulit hitam. Mereka tebar terror kekerasan kepada orang-orang kulit hitam yang mereka anggap “tak tahu diri”. Meski mendapat perlawanan dari orang-orang kulit hitam, Ku Klux Klan tak berhenti menumpahkan darah para mantan budak itu. Inilah yang menstimulir munculnya komplotan kulit putih di berbagai Negara-negara bagian. Dengan cepat, pengaruh Ku Klux Klan menyebar hingga ke luar wilayah Pulaski. 

Dalam waktu 2 tahun, Ku Klux Klan berhasil melebarkan sayap hingga ke tennesse, Alabama, Georgia, dan mississipi. Saat itu anggotanya berjumlah ribuan orang. Karena itu, ku Klux klan leluasa menebar terror melalui atraksi missal dengan tujuan mengintimidasi seluruh lapisan masyarakat, baik kulit hitam maupun kulit putih. Di beberapa wilayah di Amerika, Ku Klux Klan menjadi pemerintahan bayangan. Komplotan ini memiliki agen-agen spionase sebagai sumber datanya. Mereka adalah orang-orang penting di Amerika serikat; para redaktur surat kabar terkenal, menteri, mantan pejabat konfederasi dan para pemimpin partai politik. Mereka tak segan-segan mengadili siapapun yang mengancam eksistensinya. Saat itu, Ku Klux Dibawah pimpinan Jenderal Nathan Bedford Forrest, Pejabat kavaleri konfederasi Ku Klux Klan tumbuh menjadi organisasi besar . Dia berkeliling wilayah selatan Amerika Serikat untuk membuka cabang-cabang baru dan mengkoordinasi aktivitas-aktivitas Ku Klux Klan.

Pada musin panas 1868, sejumlah mutilasi, pembunuhan massal, hukuman mati merajalela di wilayah selatan. Kondisi politik memburuk menciptakan situasi anarkis dan tanpa hokum. Ketiak itu komplotan Ku Klux Klan saling bertarung satu sama lain. Kongres Amerika turun tangan dalam penyelesaian kasus Ku Klux Klan. Akhirnya, pada bulan januari 1869, Forrest membubarkan Ku Klux Klan. Dia hendak cuci tangan setelah terlibat dengan komplotan ini. Tapi pembubaran ini tak menghentikan kekerasan dan terror yang dilakukan komplotan Ku Klux Klan. Kekerasan terhadap warga sipil tak berkurang, meski para anggota legislative Negara-negara wilayah bagian selatan telah menetapkan undang-undang keras dan ketat untuk menghadapi komplotan Ku Klux Klan.

Tahun 1871, kongres Amerika dengan tegas melarang organisasi Ku Klux Klan. Mereka dilarang berkendara pada malam hari dan dilarang mengenakan topeng. Jika tetap melakukan itu, berarti mereka melanggar hukum. Presiden menetapkan undang-undang kepolisian bagi Negara-negara bagian di wilayah selatan Amerika Serikat yang menyebabkan anggota Ku Klux Klan banyak tertangkap. Meski banyak yang tertangkap dan nyata berbuat kejahatan, tapi sangat sedikit yang dipenjara. Ku Klux Klan tak henti mencipta bencana dengan menghilangkan para pemilih kulit hitam dari tempat-tempat pemungutan suara. Akhirnya partai Demokrat di Negara-negara wilayah bagian selatan Amerika berhasil memenangkann pemilu dan kemudian menyisihkan warga kulit hitam dengan cara paling halus, yaitu menjalankan politik “Separate but Equal” (Terpisah tapi setara). Politik ini membius Amerika hingga 80 tahun lamanya.

Ku Klux Klan Generasi II
Ku Klux Klan sempat vakum beberapa waktu hingga terlahir kembali pada abad ke 20. Selama masa vakum, Ku Klux Klan terjadi eksodus besar-besaran ke Amerika serikat 23 juta imigran asal eropa. Tapi undang-undang diskriminasi kulit hitam tetap berlaku. Tahun 1890-an, sejarah kembali menjadi saksi pembantaian massal warga kulit hitam oleh warga kulit putih. Sebelum tahun 1915, Ku Klux Klan lahir kembali dengan gerakan formal. Ketika itu William J. Simmons membakar tiang salib di hadapan 15 anggota Ku Klux Klan yang kembali bangkit di Stone Mountain. Tujuan utamanya adalah mengeruk uang. Sekalipun pada masa itu iklim bisnis Amerika Serikat sedang lesu, Wiliam mampu menggaet wartawan Edward Young Clarke dan Elizabeth Tyler pada tahun 1920 serta relasi-relasi barunya. Dia tebarkan isu kekhawatiran warga Amerika Serikat terhadap arus imigrasi yang membanjiri Amerika Serikat dengan semangat anti kulit hitam, anti Yahudi, anti Katolik, anti imortalitas; kebencian dan paranoia.

Ku Klux Klan baru-baru ini pun mendulang emas. Dalam setahun, anggota Ku Klux Klan mencapai 100 ribu orang. Biaya pendaftaran untuk menjadi anggota sebesar $10 dan cukup menjadikan komplotan ini kaya raya. Komplotan ini di seluruh Amerika Serikat menciptakan chaos missal, keonaran baru, mutilasi baru dan pembunuhan baru terhadap siapapun yang dituduh Amerika Serikat termasuk melenyapkan wanita dan komunis.

Tapi, kekayaan baru menjadikan para petinggi Ku Klux Klan berebut kuasa. Mereka banyak terlibat skandal hingga masalah mereka pun di ekspos di New York World dan berbuntut diadakannya penyelidikan kongres. Penyorotan negative terhadap Ku Klux Klan ini justru menjadi sarana publikasi gratis bagi komplotan tersebut. Setelah di ulas tuntas, jumlah anggota Ku Klux Klan membengkak hingga mencapai 4 juta orang dalam kurun empat tahun berikutnya. Ku Klux Klan juga berhasil memposisikan para anggotanya ke jabatan politik. Anggota Ku Klux Klan dari Texas, Earl Mayfield berhasil menjadi senator pada tahun 1922. Pengaruh Ku Klux Klan berperan menentukan gubernur-gubenur Georgia, Alabama, California, dan Oregon.

Pada tahun 1926 kejayaan Ku Klux Klan kembali surut. Seiring etrjadi resesi dunia pada tahun 1930-an, Ku Klux Klan terus mengalami kemerosotan. Meski demikain kekayaannya masih aktif. Akhirnya Ku Klux Klan praktis berhenti pada tahun 1944 ketiak Internal Revenue Service (Dinas Pendapatan Internal) membuatnya bangkrut dengan menanmggung beban pajak senilai $685.000.

Ku Klux Klan Generasi II
Tahun 1949, seorang dokter dari Atlanta, Samuel Green mencoba untuk kembali membangkitkan Ku Klux Klan. Ku Klux Klan baru bentukan Samuel Green inilah yang lantas berganti menjadi Knights of The Ku Klux Klan. Semboyannya adalah kesetaraan hak untuk semua, tiada hak istimewa untuk siapa pun. Semboyan ini diberlakukan di Louisiana pada tahun 1956 dan tidak lagi menggunakan teror pada awal abad ke 20. Tapi, bagaimana pun juga, Ku Klux Klan tetap Ku Klux Klan. Aksi Ku Klux Klan Generasi III memuncak pada tahun 1950 sampai 1960an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kulit hitam Amerika dan tokoh-tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme adalah Malcolm X dan Martin Luther King. Malcolm X mati tertembak pada saat akan memberi ceramah pada tanggal 21 Februari 1965 dan Martin Luther King tewas tertembak pada tanggal 4 April 1968.
Aksi Ku Klux Klan memuncak pada dasawarsa 1950-1960-an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kalangan kulit hitam Amerika dan tokoh-tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme seperti Malcolm X dan Martin Luther King.
Namun, hingga kini pemerintah AS dianggap belum pernah melakukan usaha serius untuk memberantas kelompok yang dikategorikan berbahaya ini.



Ku Klux Klan, Potet Buram Rasialis Amerika Serikat
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.