Maka atau Macau, adalah salah satu dari dua
daerah administrasi khusus dari Republik
Rakyat Cina, selain Hong Kong. Kota Makau merupakan sebuah kota di Asia yang
terkenal akan kehidupan malam dan judinya. Dapat dibilang bahwa Macau adalah
sebuah Las Vegas-nya Asia, karena perekonomian wilayah ini memang sangat
tergantung pada kegiatan perjudian dan pariwisata kotanya.
Wilayah dan Penduduk
Macao
adalah sebuah kawasan kecil dengan luas sekitar 29 km persegi dan berlokasi di
lepas pantai Provinsi Guangdong serta memiliki garis pantai sepanjang Laut Cina
Selatan.
Wilayah
ini memiliki sejumlah titik sejarah yang menarik, seperti patung dewi A-Ma yang
terbuat dari batu giok putih setinggi 20 m, berbagai kapel & gereja
Portugis, dan benteng dari abad 16 dan 17.
Wilayah
Makau dibagi dalam 4 Distrik yang terdiri dari beberapa Sub Distrik sebagai
berikut,
Distrik
|
Sub
Distrik
|
Metro Makau
|
Paroki Santo Anthony
|
Paroki Santo Lazarus
|
|
Paroki Santa Lawrence
|
|
Paroki Katedral
|
|
Paroki Ibu Kami Fatima
|
|
Pulau Taipa
|
Paroki Ibu Kami Karmo
|
Pulau Cotai
|
Paroki
|
Paroki Santo Fransiskus Xavier
|
Penduduk
Makau kebanyakan bertutur dalam Bahasa Kantonis; selain itu, Bahasa Mandarin,
Bahasa Portugis dan Bahasa Inggris juga digunakan.
Sistem Pemerintahan
Sesuai
dengan kebijakan China yang menjalankan poilitik “satu negara dua sistem” maka
Makau memiliki otonomi khusus yang luas dalam menjalankan kebijakan dalam
negerinya seperti ekonomi, sosial dan budaya sementara pertahanan, keamanan dan
politik luar negeri dipegang oleh China
Pemerintahan
Makau dijalankan oleh seorang Kepala Eksekutif yang dipilih langsung oleh
rakyat Makau didampingi oleh Sekretaris Pemerintahan dan Kehakiman yang
ditunjuk oleh Pemerintah China.
Selain
itu Makau juga memiliki Parlemen terpisah dari China yang dipilih oleh rakyat
Makau melalui Pemilu.
Sementara
Sistem Peradilan Maku dijalankan oleh Pengadilan Independen yang menggunakan
perundang-undangan Portugal yang telah beberapa kali direvisi oleh Parlemen
Makau
Sejarah Makau
Daerah
ini diperkirakan telah dihuni sekitar 4000 tahun SM meskipun tidak diketahui
identitas pemukim awal wilayah tersebut. Makau kemudian menjadi bagin dari
kebudayaan China pada tahun 1000 SM. Ketika dinasti Qin berkuasa pada abad ke-2
SM, pulau ini dimasukkan dalam wilayah kekaisaran. Selama periode tersebut,
Macao sebagian besar dimanfaatkan sebagai titik perberhentian oleh pedagang,
dengan sedikit, jika ada, pemukim permanen.
Pada
abad ke-13, ketika Mongol menyerbu Cina, sejumlah besar pengungsi dari dinasti
Song melarikan diri ke Makau Selama beberapa abad berikutnya, wilayah tersebut
tumbuh perlahan dan menjadi pos perdagangan penting regional, tetapi tetap
relatif kecil dan kurang berkembang.
Selama
Perang Dunia II, Macao tetap menjadi pelabuhan netral dan untuk waktu yang
singkat menikmati ledakan ekonomi, meskipun segera kembali ke kondisi semula.
Sejarah Portugis di Makau
Portugal
tiba di Makau pada tahun 1557, tidak lama selepas mereka menguasai Melaka pada tahun 1511 dan Timor Timur setelah
itu. Penguasaan Portugal atas Makau diawali pada tahun 1670, Portugal menyewa
kawasan ini dari kerajaan China karena memandang daerah ini sebagai lokasi yang
baik untuk memperluas pengaruh perdagangan regional mereka.
Isi
perjanjian tersebut menyatakan bahwa Cina tetap merupakan sebagai pemilik
tetapi Portugis berhak mengendalikan penuh pulau tersebut.
Makau
lantas kemudian tumbuh menjadi titik perdagangan penting, khususnya dalam
perdagangan antara Cina dan Jepang, yang difasilitasi oleh Portugis.
Pulau
ini pernah pula beberapa kali diserang oleh Belanda di awal abad ke-17, namun
berhasil dipatahkan karena memiliki sistem pertahanan yang baik.
Ketika
Jepang menutup diri terhadap Barat pada pertengahan abad ke-17, kondisi ekonomi
Macao juga terus menderita.
Ketika
Cina kemudian membuka perdagangan ke sejumlah negara Barat lainnya, kondisi
Macao bahkan lebih terpukul lagi.
Wilayah
ini mengalami periode penurunan yang buruk dan mencapai titik nadir pada
pertengahan abad ke-19 ketika Inggris mengakuisisi Hong Kong karena para
pedagang lebih suka singgah pelabuhan Victoria di Hong Kong daripada di Makau. Pada
tahun 1849, Portugis menyatakan Makau sebagai wilayah kekuasaanya dan berhenti
membayar sewa pada China kemudian China menyerang Makau namun kalah hingga
mengakui wilayah Makau sebagai bagian Portugal pada tahun 1887.
Pada
tahun 1955, terjadi kudeta di Potugal yang menumbangkan sistem monarki disana,
Rejim Salazar menempatkan posisi Makau bersama dengan wilayah jajahan lain
Portugal sebagai 'provinsi seberang laut' Portugal.
Pada
tahun 1966 meletus sebuah gerakan massa oleh penduduk asli Makau yang mayoritas
merupakan etnis China untuk menuntut persamaan hak pada semua penduduk Makau
tanpa terkecuali yang akhirnya berhasil memaksa Pemerintah Portugal mengabulkan
permintaan demonstran melalui permintaan maaf disertai perubahan kebijakanya sejak
3 Desember 1966.
Selepas
meletusnya Revolusi Bunga di Portugal pada tahun 1974, Portugal berusaha
menjadi negara demokratis dan menerapkan kebijakan yang lebih terbuka pada
daerah-daerah jajahanya di seberang laut.
Pemerintah
China yang sedang mengalami reformasi
ekonomi dibawah Daeng Xiao Ping berusaha menyatukan seluruh kawasan China yang
belum menyatu seperti Hongkong, Makau dan Taiwan namun China tak mau melakukan
kebijakan itu secara tergesa –gesa namun secara bertahap. Pada tahun 1976,
Portugal memberikan Makau sebagai kawasan ekonomi khusus. Portugal dan China
juga sepakat bahwa Makau sebagai kawasan yang dimiliki China tetapi diperintah oleh
Portugis.
Setelah
melalui serangkain perundingan panjang selama 2 tahun Inggris bersedia
mengembalikan Hongkong pada China melalui Perjanjian pada tahun 1985. Setelah penyatuan
Hongkong usai China berusaha mendapatkan kembali Makau dari Portugal setelah
melalui perjalanan perundingan yang panjang akhirnya Portugal juga bersedia
mengembalikan Makau pada China sebagai suatu kawasan otonomi khusus dengan
kebijakan “satu negara dua sistem” melalui penandatanganan Joint
Declaration pada tanggal 13 April 1987 , melalui perjanjian itu Makau
akan kembali ke China, terhitung mulai tanggal 20 Desember 1999. Sesuai dengan
isi dari Joint Declaration, Cina berjanji bahwa Macau akan
memperoleh otonomi yang luas dalam menjalankan roda pemerintahan kawasanya,
kecuali dalam aspek hubungan luar negeri dan hubungan di bidang pertahanan, di
mana kedua aspek tersebut akan menjadi tanggung jawab dari pemerintah pusat di Beijing.
Makau, Las Vegas dari Asia
4/
5
Oleh
Unknown